Batu Besar pun Bukan Penghalang Rencana Allah
Markus 16:3-4
Makam tempat Yusuf dari Arimatea membaringkan tubuh Yesus telah dipahat dari batuan padat. Kubur ini kemudian ditutup dengan menggulingkan sebuah batu besar yang dirancang bisa menyatu rapat dengan pintu kubur. Pintu batu ini beratnya ratusan kilo, dibuat dengan tujuan agar binatang dan perampok kuburan tidak bisa masuk. Pada masa itu penjara makam mengincar benda-benda berharga yang ada didalamnya. Jika para perampok yang notabene adalah laki-laki sulit untuk menggulingkan batu besar itu, maka perempuan pasti jauh lebih sulit lagi. Demikianlah kekuatiran perempuan tentang siapa yang menggulingkan batu besar itu.
Sebuah masalah akan semakin sulit bukan semata karena beratnya tekanan yang dihadapi tetapi justru karena seseorang belum menemukan “pintu keluar”. Maria Magdalena, Maria Ibu Yakobus dan Salome, amat bertumpu pada kekuatan fisik manusia untuk menyelesaikan hal sulit. Pikiran buntu akan menghasilkan jalan buntu, karena tenaga mereka memang bukanlah tandingan batu besar itu. Jadi, tak akan ada akses ke dalam kubur. Batu besar itu tidak hanya menutup pintu kubur, malah menutup hati mereka tentang rencana Allah; dan inilah saat yang tepat bagi mereka bisa memahami tentang kekuatan Allah yang membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Rencana Allah tidak bisa dibendung oleh kekuatan apapun; batu besar, bahkan gunung batupun bukanlah penghalang besar. Tapi ironinya orang percaya sering melupakan kekuasaan Allah, malah mencoba bertahan dengan kekuatan duniawi dan kekuatan manusia yang terbatas. Inilah penghalang terbesar menemukan solusi. Setelah melihat “Batu yang sangat besar itu sudah terguling” sadarlah perempuan-perempuan itu; tidak ada yang terasa “berat” jika Allah bertindak.
Kebangkitan Kristus hendaknya memberikan kita kekuatan, untuk menghadapi beratnya ujian kehidupan. Semangat Paskah memanggil keluarga kristen untuk hidup berkemenangan. Kemanapun perjalanan diarahkan, batu sandungan, batu besar bahkan gunung batu pasti menghadang. Setiap keluarga Kristen pasti menghadapi kesulitan hidup, dan berusaha memecahkan setiap masalah. Menjadi batu sandungan terbesar adalah ketika besandar pada kekuatan diri. Kita harus yakin dasyatnya kuasa Allah telah terbukti dan teruji memampukan setiap orang percaya melewati masalah berat, bahkan mautpun sudah ditaklukanNya. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus, ajarlah kami untuk tidak memikirkan beratnya beban hidup ini. Biarlah kami selalu menatap pada hadirat-Mu, belajar mengandalkan kuasa-Mu. Genapilah rencana-Mu dalam hidup kami. Amin.