Mengajarkan Berulang-ulang
Ulangan 6:6-9
Keluarga Kristen yang dikasihi Tuhan, untuk menjadi pemain piano yang baik maka seseorang harus belajar dengan sungguh-sungguh tentang cara memainkan piano dan belajar untuk memainkannya secara berulang-ulang setiap hari. Demikian juga untuk menjadi seorang penari yang handal atau seorang petinju yang profesional tentu harus mengadakan latihan secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang panjang demi mendapatkan hasil yang maksimal. Sebagaimana dalam kehidupan jasmani diperlukan usaha belajar secara berulang-ulang supaya memperoleh hasil yang baik maka dalam kehidupan beriman (kehidupan rohani) sangat dibutuhkan upaya untuk mengajarkan secara berulangulang pokok-pokok iman kepada generasi selanjutnya.
Melalui bacaan Alkitab saat ini kita dapat memahami bagaimana Tuhan memerintahkan umat Israel lewat hambaNya Musa untuk mengajarkan (teach) berulang-ulang apa yang diperintahkan Tuhan melalui Musa kepada anak-anak dalam segala situasi dan tempat. Apa yang harus diajarkan dan dibicarakan (didiskusikan) secara berulang-ulang? Tidak lain adalah pokok tentang Tuhan Allah yang esa, dan harus mengasihi-Nya dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan. Dalam menerapkan apa yang diperintahkan Tuhan maka orang Israel melaksanakan pendidikan rohani (pendidikan iman) mulai dari keluarga mereka masing-masing. Keluarga dijadikan sebagai pusat dari pembelajaran iman. Hal ini berarti bahwa orang tua memiliki tanggung jawab yang besar dalam hal memberi pembelajaran iman kepada anak-anak.
Bercermin dari kehidupan umat Israel sehubungan dengan pembelajaran iman, maka Gereja masa kini terus mengingatkan keluarga-keluarga Kristen untuk senantisa memperhatikan pengajaran iman yang dimulai dari keluarga masing-masing. Orang tua berkewajiban untuk mengajarkan secara berulang-ulang kepda anak-anak tentang berbagai pokok iman dalam segala situasi kehidupan dalam bentuk pengajaran dan percakapan. Gunakanlah waktu yang ada dalam berbagai situasi kehidupan untuk memberikan bimbingan rohani kepada anak-anak, supaya mereka sungguh-sungguh mengenal Tuhan Allah yang esa serta dapat mengalami pertumbuhan rohani dalam era digital yang semakin berkembang sekarang ini sehingga mereka tidak kehilangan identitas Kristiani. Amin.
Doa: Ya Tuhan, berikanlah kemampuan kepada kami sebagai orangtua untuk terus menyaksikan tentang Engkau kepada
anak, cucu kami. Demikianpun kami memohon supaya anak dan cucu kami dikuasai oleh Roh-Mu yang kudus, sehingga
mereka menjadi generasi yang takut akan Tuhan dan menghormati orangtua. Amin.