MEMBERI PERSEMBAHAN BUKAN MENYOGOK TUHAN
1 Korintus 10:19-20
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Persembahan natura dan inatura adalah bentuk pengakuan kepada yang berkuasa atas hidup dan mati kita. Kepada Raja atau Kaisar dimasa lalu, rakyat memberikan persembahan karena mereka dianggap sebagai titisan atau penjelmaan dewa/allah yang berkuasa atas kehidupan. Demikian juga agama-agama lama, jemaatnya menyembah dan memberikan persembahan kepada dewa-dewinya melalui ibadah dan perayaan pesta pengucapan syukur atau festival. Persembahan mereka berikan dengan dua motivsasi: 1. Kewajiban menyenangkan hati dewa-dewi. 2. Agar permintaan dikabulkan. Artinya tanpa persembahan dewa-dewi akan murka. Dan permintaan tidak dikabulkan.
Rasul Paulus mengatakan, “bahwa persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Artinya kepada orang Kristen diingatkan agar berhati-hati bergaul dengan penyembah berhala, apalagi dengan orang yang tidak beriman. Oleh karena , “Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (1 Kor. 15:33) Dapat saja kita ikut berpesta bersama mereka tanpa kehilangan iman. Akan tetapi pesta yang menyenangkan baik makanan maupun tarian dan dansa dapat merangsang kenikmatan tubuh. Seperti Hawa, perempuan pertama di dunia, digoda dan tergoda oleh Iblis, maka orang Kristen jika terlibat dalam pesta penyembahan berhala yang memberi kenikmatan daging sangat besar kemungkinan tergoda. Atau paling tidak menjadi ragu dan mendua iman. Dalam bahasa aslinya sinkritis. Menyatukan iman kepada Yesus Kristus dengan praktik hidup menyembah berhala. “Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.” (Kej. 3:6) Untuk praktek sinkritis Rasul Paulus katakan, “Dan aku tidak mau, bahwa kamu bersekutu dengan roh-roh jahat.”
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Perenungan hari ini mengingatkan kita agar penyembahan dan persembahan kepada Tuhan Yesus Kristus jangan seperti kepada dewa-dewi. Orang Kristen memberi persembahan bukan untuk menyogok Tuhan agar mengabulkan permintaan dan keinginan kita. Orang Kristen menyembah dan memberi persembahan atas segala sesuatu yang telah kita terima dan nikmati oleh karena Kasih Karunia Allah di dalam dan melalui Tuhan Yesus Kristus. Rasul Paulus menegaskan orang Kristen berbeda dengan penyembah berhala. Ibadah mereka diukur dari materi. Bagi orang Kristen penyembahan dan persembahan bukan hanya ikut ibadah dan memberi persembahan. Tetapi totalitas hidup. “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” (Rm 12:1) Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus Kristus, Tuhan yang berkuasa atas hidup dan mati kami. Terima kasih firman-Mu yang kami renungkan hari ini menegor dan mengingatkan agar jangan beribadah seperti penyembah berhala. Tetapi menyembah dan mempersembahkan dengan totalitas hidup kudus dan berkenan kepada-Mu. Amin.