Kasih Menutupi Segala Sesuatu
Amsal 17:7-9
Berbicara tentang kasih bukan lagi hal asing bagi kehidupan orang percaya. Kasih menjadi landasan orang percaya dalam menjalani kehidupan sebagai anak-anak Allah. Kasih kepada Allah berarti diimplementasikan melalui kasih kepada sesama.
Pengamsal menyoroti tentang orang yang mengejar kasih. Orang yang mengejar kasih bagi pengamsal adalah orang yang menutupi pelanggaran, maksudnya adalah mengampuni dan melupakan kesalahan orang lain, sebaliknya adalah orang yang bebal, orang suka membesar-besarkan permasalahan, membangkitkan perkara sehingga sahabat tercerai berai. Itu berarti mengoyak-ngoyakkan cinta kasih dan kecenderungan memisahkan persahabatan.
Diakui bahwa kadang dalam persekutuan keluarga Kristen, juga ada orang-orang yang suka mencerai-beraikan anggota keluarga dengan membangkit-bangkit amarah dan menahan pengampunan, hidup seperti orang bebal. Sehingga kakak beradik, orang tua dan anak tidak ada damai dan sukacita. Hal yang paling mulia, jika kita memiliki pemahaman dan pendapat bahwa sesuatu terjadi karena kekhilafan yang tidak perlu dipikirkan melainkan diabaikan dan dilupakan saja. Sebab jalan utama adalah menjaga kerukunan di antara sanak saudara dan sesame manusia.
Oleh karena itu sebagai orang percaya, kita harus menjauhkan perasaan irih, dengki, nada-nada kebencian di dalam hati, sebab salah satu yang menjadi penyebab berbagai pertengkaran adalah merasa diri lebih berharga dari orang lain. Penempatan harga diri jauh diatas kerendahan hati. Penguasaan diri yang tidak terkontrol dan emosi yang cepat meledak-ledak. Semua itu harus ditanggalkan dan perbesar Kasih yang berasal dari Yesus Kristus. Sebab dengan menjadi anggota tubuh Kristus, kita harus saling mengasihi. Sikap saling mengasihi; masalah yang besar dikecilkan, masalah yang kecil diredakan, setiap perbedaan dihargakan, selalu bersikap dan berpikir dengan positif satu dengan yang lain, saling mengutamakan kepentingan sesama dengan penuh kesabaran. Belajar menerima kekurangan, kelebihan dan kelemahan setiap sesama. Dengan demikian Paulus menjelaskan salah satu implementasi Kasih bahwa “KASIH menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu (1 Korintus 13:7). Marilah kita menempatkan kasih Kristus sebagai dasar hidup keluarga Kristen sehingga kita menjadi orang-orang yang mengejar kasih. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus, tetapkan di hati kami kasih yang tidak akan pernah berubah, sebagaimana kasih Kristus yang selalu menutupi segala sesuatu dan sabar menanggung segala sesuatu. Amin.