Menutup Telinga Terhadap Injil, Awal Tindakan Anarkis
Kisah Para Rasul 7:57-58
Di media masa atau juga secara langsung, kita sering mendengar dan melihat berbagai perilaku yang memprihatinkan seperti tindakan etis moral, maupun kriminal dalam bentuk kekerasan fisik, mental dan psikis. Misalnya berita hoax, ujaran kebencian, persekusi, penganiayaan, perampokan, pemerkosaan bahkan pembunuhan. Semua ini membuat kita bertanya-tanya apa penyebab semua itu? Banyak alasan memang yang dapat kita kemukakan. Ada yang mengatakan karena kemiskinan, ka-rena kebodohan, karena kepentingan politik dan lain sebagainya. Apakah semua alasan ini dapat dibenarkan? Memang ini bisa saja terjadi apalagi kalau kehabisan pangan, orang akan mengusaha-kan dan mempertahankan hidupnya, apapun caranya. Bagai-mana kesaksian Alkitab tentang hal ini?
Contoh nyata dari Kisah para rasul 7:57-58, sebagai bacaan kita hari ini, menyaksikan bahwa tindakan anarkis diawali dari penolakan terhadap berita baik atau Injil Tuhan. Mahkamah Agama dan orang banyak berteriak-teriak sambil menutup telinganya atas Firman yang disampaikan melalui kesaksian Stefanus. Mereka menyeret dia keluar kota, lalu me-lemparinya dengan batu. Demikianpun Saulus yang memiliki kuasa, melakukan pembiaran atas tindakan anarkis itu.
Sebagai keluarga Kristen, hal-hal yang dilakukan orang banyak atas Stefanus dapat terjadi pada keluarga kita. Kita akan saling menyakiti antara suami isteri, antara orang tua dan anak-anak, antara kakak beradik dan antara keluarga lainnya. Semuanya ini dapat terjadi kalau kita menutup telinga terhadap Firman Tuhan, oleh sebab itu mari kita mendengar Firman Tuhan dalam persekutuan jemaat atau melalui renungan-renungan pribadi. Jangan menutup telinga kita supaya tidak terjadi tindakan anarkis dalam keluarga kita, juga di tempat lain. Tuhan pasti menolong kita. Amin.
Doa: Ya Tuhan, kami bersyukur atas Firman yang dikarunia-kan pada kami. Berkati kami supaya mau mendengarkan Firman-Mu, agar kami tidak melakukan tindakan anarkis, tapi melakukan apa yang baik untuk kemuliaan-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus Firman yang Hidup kami berdoa. Amin.