Pemimpin Yang Tak Bercacat Menjadi Teladan
1 Timotius 3:2-3
Benar kata orang: “seorang pemimpin adalah seorang yang menjadi teladan”. Karena itu menjadi pemimpin apalagi pemimpin dalam gereja (Syamas, Penatua, Pendeta dan Guru Agama) haruslah menjadi contoh atau teladan bagi orang/jemaat yang dipimpin. Memang menjadi pemimpin membutuhkan keahlian untuk memimpin, tetapi kepemimpinan akan berjalan baik jika orang yang mendudukinya adalah seseorang yang mampu menempatkan dirinya secara benar sesuai dengan firman Tuhan.
Firman Tuhan hari ini menegaskan bahwa untuk menjadi penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat,…” (ayat 2). Ungkapan tak bercatat bukan berarti kehidupan seseorang itu harus sempurna, tetapi seorang penilik jemaat harus memiliki karakter hidup yang baik. Itulah sebabnya kalimat selanjutnya membuat rincian dari hidup yang tak
bercela itu yaitu, seorang suami yang baik, yang mampu mengendalikan diri, bukan seseorang yang dikendalikan oleh
hawa nafsu, seorang yang bijaksana dan sopan, memiliki hati yang terbuka untuk semua orang, orang yang memiliki
kecakapan untuk menuntun orang lain. Bukan seorang yang gampang emosi tetapi peramah, suka membawa damai;
bukan materialistik, dan memiliki wibawa di hadapan anak-anaknya.
Sebagai keluarga Kristen, Firman Tuhan mengajak kita semua untuk dapat menampakkan karakter hidup Kristiani di
tengah-tengah keluarga kita, baik sebagai orang tua maupun sebagai anak-anak. Firman Tuhan ini juga, mengajak kita
sebagai anggota sidi jemaat untuk mengambil bagian dalam pemilihan Diaken, Penatua dan Kompelka BIPRA dengan
memilih orang-orang yang dikenal baik, dalam perkataan dan perbuatan mereka. Amin.
Doa: Kami bersyukur kepada-Mu ya Tuhan, bahwa Engkau mengaruniakan kami kesempatan yang indah untuk memeriksa hidup kami dalam terang firman-Mu. Kuatkan kami untuk terus memiliki karakter seperti Kristus, dan pakailah kami untuk memilih pemimpin yang sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.