Interogasi Versus Introspeksi Diri
Kisah Para Rasul 22:24
Firman Tuhan menyaksikan bagaimana sikap bijaksana Kepala Pasukan menyelamatkan Paulus dari amukan masa yang brutal. Dengan memerintahkan prajuritnya membawa Paulus ke dalam Markas (markas besar tentara Romawi) sekarang markas bisa Polsek, Polres atau Polda. Markas fungsinya sebagi tempat Interogasi/ penyelidikan kasus, dan karena itu harus dilakukan pemeriksaan benarkah Paulus melakukan apa yang dituduhkan massa. Namun demikian perintah untuk menyesah dipahami sebagai siksaan supaya yang tertuduh mengaku yang dituduhkan dan bukan sekedar penyelidikan lagi. Hal ini tentu sudah menyalahi hukum dan aturan yang berlaku. Kepala pasukan Romawi seakan-akan menunjukan bahwa ia telah membenarkan tuduhan massa dan interogasi hanya sekedar formalitas saja.
Sebagai keluarga Kristen kita mengakui bahwa kadang kala sifat menghakimi dan saling menuduh tanpa disertai dengan bukti yang benar sering terjadi, sehingga kekacauan melanda keutuhan dan kesatuan bahkan keharmonisan keluarga. Tidak jarang ditemui ada anggota keluarga yang lari meninggalkan rumah karena merasa tidak diperlakukan dengan adil dan tidak didengarkan pendapatnya, unjuk rasa dengan saling diam (maraju) bahkan saling berteriak, saling tuding, sehingga sulit menentukan siapa yang benar dan salah kadang kala masalah keluarga membuat orang berkumpul untuk menonton, sangat memalukan. Sebagai orang tua Kristen kita dituntut untuk kristis dan bijaksana dalam menangani masalah dalam keluarga, tetapi juga siap untuk mengadakan introspeksi diri demi kebaikan bersama. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus, beri kami hati yang bijaksana dalam menghadapi masalah dan persoalan dikeluarga. Jadikan kami orang tua yang melindungi keluarga dari hasutan dan provokasi yang menghancukan masa depan anak-anak, keluarga dan perkawinan. Tuhan kuatkan iman keluarga kami Amin.