Lukas 12:23
Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.
Menentukan prioritas!
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Ada pertanyaan, hidup untuk makan atau makan untuk hidup? Bagian ini merupakan tantangan bagi kita untuk menilai secara bijak, mana bagian yang lebih penting sebab keduanya kelihatan sama penting. Tetapi sebagai orang yang percaya, kita bersyukur pada Tuhan yang telah memberikan tuntunan yang jelas bahwa hidup ini lebih penting dari pada makanan. Kendati demikian betapa sering kita terjebak pada prioritas makanan dari pada mengupayakan kualitas hidup itu. Prioritas artinya yang didahulukan dan diutamakan dari pada yang lain. Kenyataannya segala jerih lelah manusia berujung pada tersedianya bahan makanan dengan alasan supaya adanya keberlangsungan kehidupan. Memang benar bahwa tanpa makanan kehidupan seseorang bisa sakit atau mati. Sama halnya juga bahwa tanpa pakaian yang melindungi tubuh, fisik sesorang mudah terserang penyakit karena cuaca alam lingkungan yang bisa menggerogoti tubuh manusia.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Firman Tuhan hari ini mengajarkan baik makanan maupun pakaian keduanya sama-sama penting bagi manusia. Tetapi Yesus Kristus menghentar kita untuk melihat Iebih jauh bahwa hidup ini lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu Iebih penting dari pada pakaian. Makanan dan pakaian banyak tersedia yang bisa dicari, diganti ataupun ditahan untuk tidak digunakan dalam beberapa waktu. Tetapi hidup dan tubuh manusia tidak bisa seenaknya diganti, direstorasi, dan atau dibiarkan untuk beberapa saat. Sebab sedikit saja ada kelalaian perhatian terhadap kualitas hidup dan tubuh, bisa mendatangkan persoalan-persoalan yang rumit dan merusak.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Kita diajak untuk bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas hidup dan tubuh seiring dengan waktu yang tersedia. Ada batas waktu yang disediakan oleh Tuhan untuk menyikapinya dengan bijak dan jikalau kita lalai, berarti siap menghadapi segala konsekwensinya. Ketaatan pada kehendak Tuhan adalah mutlak agar makna hidup boleh teralami. Pemazmur katakan: “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. ” (Maz. 90:12). Hal ini mau mengingatkan kita sebagai keluarga untuk meningkatkan mutu hidup agar bermakna bagi tubuh, jiwa dan roh sehingga berdampak bagi kehidupan bersama yang sehat dan sejahtera jasmani dan rohani. Amin.
Doa: Ya Tuhan, berikanlah kami ketajaman mata rohani agar sanggup melihat dan menentukan mana hal yang lebih penting di antara hal-hal yang kelihatannya sama penting. Tuhan Yesus curahkanlah hikmat-Mu untuk melengkapi dan menuntun kami. Amin.