Roh Kudus yang Mengubahkan Keadaan Alam dan Eksistensi Hidup Manusia
Kisah Para Rasul 2: 2-3
Sesuatu peristiwa yang tidak biasa terjadi kemudian hal itu terjadi tentu akan terlihat suasana yang lain. Demikian halnya yang terjadi di Yerusalem di saat orang- orang percaya berkumpul merayakan hari Pentakosta. Di saat perayaan hari Pentakosta itu, terjadilah peristiwa yang tidak seperti biasanya terjadi, yakni -, ”turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin yang sangat keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk” (ayat 2). Angin dalam bahasa Yunani pneumayang juga berarti Roh. Angin adalah lambang dari Kuasa Roh yang tidak kelihatan (band.Yoh.3:8). Angin yang bertiup sangat keras memenuhi seluruh bagian rumah di mana orang-orang percaya duduk. Mereka melihat lidah lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Api banyak dikenal atau dipahami berfungsi untuk pemurnian, penyucian atau pengudusan.(band. Mal. 3:2-3; 1 Ptr. 1:7; Why.7:18). Jelaslah bahwa Roh Kudus yang turun dan memenuhi hidup orang-orang percaya adalah Roh yang mengubahkan, Roh Kudus itu sangat dinamis dan sungguh tak terbendung oleh kuasa atau kekuatan apapun. Dengan peristiwa yang tidak seperti biasanya itu sangat jelas terlihat bahwa betapa Roh kudus tidak hanya sanggup mengubahkan keadaan atau suasana alam, tetapi juga Roh Kudus yang turun memenuhi orang percaya waktu itu ternyata sanggup mengubahkan eksistensi hidup manusia.
Belajar dari Firman ini, keluarga kita disadarkan bahwa Roh Kudus yang mengubahkan berkuasa mengubahkan keadaan alam tetapi juga berkuasa mengubahkan eksistensi hidup manusia, termasuk keadaan keluarga kita. Roh Kudus sanggup membentuk hidup berkarakter Kristus sehingga keluarga kita layak dipakai oleh Allah untuk terus menjadi saksi, hidup semakin berkenan dan semakin diberkati Tuhan. Amin.
Doa: Ya Tuhan, berilah kami percaya dan mengakui betapa Roh Kudus berkuasa untuk mengubahkan suasana alam ini, tetapi juga sanggup mengubahkan eksistensi hidup keluarga kami. Amin.