Pembawa Berita Damai
Zakharia 9:10
Pada umumnya manusia sangat merindukan kehidupan yang damai. Tidaklah heran apabila ada slogan yang mengatakan “damai Itu Indah” untuk mewujudkan kedamaian itu. Adapun di masyarakat kita, kehidupan damai memiliki banyak arti. Damai dapat berarti kehidupan yang tenang. Damai juga menunjuk pada keadaan diri seseorang (ada kestabilan emosi). Damai juga dapat menunjuk pada kehidupan yang harmoni, di antaranya tidak ada konflik atau perang antar sesama.
Apakah makna damai dalam pembacaan kita sekarang ini? Damai dalam pembacaan kita saat ini menunjuk pada
Sang Mesias yang akan datang menjumpai umat-Nya. Mesias yang datang adalah Dia yang memberitakan damai kepada
bangsa-bangsa. Kedatangan-Nya akan mengalahkan segala perselisihan dan kekacauan dunia. Dia datang bukan dengan
kereta-kereta, kuda-kuda dan busur panah perang sebagai tanda kejayaan dan kekuatan manusia, tapi Dia datang seperti
yang disinggung dalam ayat 9 sebelumnya “Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang
muda.” Kedatangan Mesias memberi makna perdamaian (rekonsiliasi) bagi umat Tuhan, baik bagi Efraim (Kerajaan Utara) dan Yerusalem (Kerajaan Selatan). Dia yang datang adalah Dia yang memberi kebebasan dan mematahkan segala permusuhan serta pertentangan. Dia adalah Raja Damai bagi segala bangsa.
Sebagai keluarga Kristen adakah kita memberitakan damai di tengah-tengah kehidupan kita? Dalam lingkup dunia
internasional, sebagai warga gereja dan keluarga Kristen kita turut prihatin terhadap sejumlah bangsa yang menunjukkan
perlombaan senjata canggih, sekaligus menjadikan perang sebagai penyelesaian konflik daripada upaya perdamaian.
Dalam lingkup nasional atau regional, berbagai konflik seringkali ditandai dengan pertumpahan darah. Demikian pula dalam kehidupan kita bermasyarakat, berjemaat dan keluarga, masih dijumpai berbagai masalah dan perbedaan pendapat yang ditandai dengan perbuatan yang saling menyakiti, baik secara langsung maupun dengan media sosial. Firman Tuhan hari ini memperingatkan kita agar dapat meneladani Tuhan yang datang memberitakan damai. Bahkan Dia adalah Raja Damai bagi semua orang. Paling kurang, mulailah dari diri sendiri dan keluarga kita, dengan saling memberi damai dan menjauhkan diri dari pertentangan serta permusuhan satu sama lain. Amin.
Doa: Ya Allah, Tuhan kami, jadikanlah kami sebagai alat perdamaian-Mu dimana ada permusuhan dan kebencian di
antara sesama manusia. Agar kami boleh menikmati damai
hidup bersama-Mu. Amin.