Takut Karena Salah
Keluaran 2:13-14
Barack Obama Presiden ke-44 Amerika Serikat pernah berkata: “Salah satu alasan mengapa politik kita tampak begitu keras saat ini dan fakta, sains, dan argumen tampaknya tidak selalu menang sepanjang waktu adalah karena kita terprogram untuk tidak selalu berpikir jernih ketika kita takut. Dan negara itu ketakutan.” Jadi ketakutan bisa membuat kita bahkan negara tidak dapat berpikir jernih apalagi kalau bersalah. Orang bersalah pasti akan lebih takut lagi, seperti ada pepatah mengatakan berani karena benar, takut karena salah.
Takut karena salah dialami juga oleh Musa. Dikatakan ketika keesokan hari ia keluar, didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi. Ia bertanya kepada yang bersalah itu: “Mengapa engkau pukul temanmu? Tetapi jawabnya: “Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh orang Mesir itu?” Musa menjadi takut, sebab pikirnya: “Tentulah perkara itu telah ketahuan.” Sangat beralasan jika Musa takut. Ia takut karena telah melakukan kesalahan yakni telah membunuh seorang Mesir ketika bertengkar dengan saudaranya orang Ibrani. Ketakutan pasti muncul pada tiap orang yang melakukan kesalahan karena cepat atau lambat kesalahan itu akan terungkap.
Sebagai keluarga Kristen kita dapat belajar bahwa kesalahan yang kita buat dapat membuat kita merasa takut. Takut atau ketakutan dapat membuat kita tidak dapat berpikir jernih. Oleh sebab itu, mari kita jauhi kejahatan supaya tidak ada ketakutan. Kalau ada kesalahan, mari kita saling mengakui dan memaafkan supaya kita memiliki keberanian dalam berinteraksi dalam keluarga. Dengan demikian kita dapat berpikir jernih dan memiliki sukacita untuk bekerja, baik dalam keluarga, jemaat dan bangsa sesuai dengan talenta-talenta yang Tuhan anugerahkan kepada kita. Amin.Doa: Ya Tuhan Allah yang telah menciptakan kami, kami bersyukur untuk kebaikan dan kasih sayang-Mu. Tolonglah kami supaya menjauhi kejahatan sehingga tidak dikuasai ketakutan. Biarlah kami memiliki pikiran yang jenih karena melakukan kebenaran. Dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Amin.