Hidup dalam Damai
1 Tesalonika 5:13b
Syalom di jawab dengan damai di hati, damai di hati di jawab dengan syalom. Sapaan ini merupakan sebuah ucapan yang sudah menjadi ciri khas di lingkungan GMIM baik dalam pertemuan ibadah maupun di tengah-tengah masyarakat.
Bacaan kita hari ini 1 Tesalonika 5:13b menyatakan bahwa Paulus mengingatkan jemaat supaya hidup dalam damai seorang dengan yang lain. Damai dapat diartikan senang, gembira, bahagia, sukacita dan tidak ada per-tengkaran, perpecahan, dan permusuhan. Malahan yang ada yaitu suasana damai antara satu sama dengan yang lain dengan hidup saling mengasihi, saling menghormati, dan hidup bersatu. Jemaat Tesalonika diingatkan supaya setiap orang percaya harus hidup dalam damai karena perdamaian itu mendatangkan berkat dalam kehidupannya. Hidup dalam damai merupakan hal yang sangat didambakan oleh siapapun termasuk makhluk hidup lainnya. Tindakan yang terus menerus hidup dalam damai dengan sendirinya akan membuat orang lain melihat kualitas hidup yang ada pada orang percaya.
Sebagai keluarga Kristen, hendaknya kita hidup dalam damai satu dengan yang lain. Jika terjadi pertengkaran dan percekcokkan antara suami dan istri harus cepat-cepat berdamai. Jangan simpan amarahmu sampai matahari terbenam (Band. Efesus 4:26). Begitu juga anak-anak selalu hidup dalam damai dan sukacita yang meluap-luap dalam hidup ini. Betapa bahagianya kita keluarga apabila hidup saling menghargai, menghormati dan membantu baik sebagai orang tua, anak-anak dan kakak beradik serta dengan sesama manusia. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus, tolonglah dan mampukan kami untuk terus hidup dalam damai satu dengan yang lain. Ajarilah kami untuk mempraktekkan hidup damai dalam kehidupan keluarga, jemaat dan di tengah-tengah masyarkat. Amin.