Hai Ibu, Engkau Beroleh Kasih Karunia
Kita akan merayakan Natal Yesus Kristus pada minggu ini, kalau dihitung tinggal tiga hari lagi. Natal yang kita rayakan adalah wujud dari kasih karunia Allah yang menebus dosa dan menyelamatkan umat manusia. Perayaan Natal harusnya membawa sukacita bagi semua orang percaya. Tapi justru sebaliknya, perayaan ini mendatangkan rasa takut dan kuatir ketika persiapan lahiriah yang diutamakan.
Bacaan kita hari ini, menyatakan bahwa ketakutan yang dialami Maria bukan karena tidak siap menerima kedatangan malaikat, tetapi dia terkejut, mengapa dirinya beroleh kasih karunia Allah. Perkataan malaikat sangat menentramkan hati Maria, apalagi ketika dikatakan bahwa ia beroleh kasih karunia (Yunani ‘Charis’, Inggris ‘grace’). Kasih karunia ini adalah sesuatu yang ada pada Allah. Ia memberikan karunia kepada orang yang tidak berlayak untuk menerimanya.
Calvin dalam tafsirannya mengatakan bahwa kata ‘Charis’ menunjuk pada kebaikan dari Allah yang tidak layak didapatkan (Undeserved favour of God). Pemahaman ini menunjukkan bahwa Maria sebetulnya tidak layak menerima kasih karunia, ia bukannya suci murni tanpa dosa. Allah sendirilah yang menetapkan Maria beroleh kasih karunia.
Kasih karunia Tuhan telah diberikan kepada semua orang percaya. Tuhan yang menetapkan umat-Nya untuk beroleh kasih karunia. Karena itu, bersyukurlah kepada Tuhan Yesus karena kita telah beroleh kasih karunia keselamatan.
Di hari ibu ini, kita bersyukur sebagai ibu-ibu Tuhan karena kita juga beroleh kasih karunia di hadapan Allah, khususnya keselamatan yang diberikan Tuhan di dalam dan melalui Tuhan Yesus Kristus. Ia juga mengaruniai kita berbagai talenta yang terbaik serta hak dan kedudukan yang sama dengan laki-laki, contohnya di berbagai tempat, ada ibu-ibu yang berkiprah di berbagai bidang kehidupan ada yang menjadi Presiden, Gubernur, Bupati, Walikota, dan lain-lain. Di gereja sudah banyak perempuan yang menjadi Pendeta.
Pesan bagi kita sebagai keluarga Kristen adalah mem-bimbing anak-anak kita untuk berkembang sesuai dengan potensinya dan jika kita mendapat kepercayaan menjadi pemimpin, contohilah Maria yang memiliki kerendahan hati dan setia melakukan kehendak Tuhan sepanjang hidupnya. Amin.Doa:Kami bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan Yesus Kristus oleh karena kami telah beroleh kasih karunia keselamatan. Kami yakin akan penyertaan-Mu yang terus memberkati dalam segala hal bagi semua orang percaya kepada-Mu. Amin.