
Saudara-saudara yang diberkati Tuhan..
Betapa senangnya dan bahagianya kita semua yang terus menikmati berkat Tuhan selalu ada sukacita dan kebahagiaan yang di anugerahkan dalam perjalanan hidup kita semua. Kasih Tuhan menghentar kita memasuki Perayaan dan Penghayatan Minggu-minggu sengsara mengajak kita semua untuk merenungkan betapa kasih Tuhan yang besar di kayu salib, darahnya yang tercurah, penderitaan yang sangat amat menyedihkan membuka jalan keselamatan bagi kita semua, Tuhan Yesus Menanggung Dosa Kita dikayu Salib Nya sehingga kita semua beroleh pengampunan.
Saudara-saudaraku yang diberkati Tuhan, bagaimana perasaan kita jika kita yang telah melakukan kesalahan membuat suatu pelanggaran dan mendapatkan hukuman. Lalu menerima pengampunan ? Yang pasti banyak perasaan yang berkecamuk didalam hati. Rasa senang, rasa bahagia, terharu, bahkan mungkin membuat kita menangis ketika kita diberikan pengampunan. Keadaan ini menghentarkan kita memuliakan Tuhan dan berkata “Makase Banyak Tuhan” kalimat ini sebagai bentuk ekspresi sukacita manakala kita menerima “Hadiah” dalam bentuk pengampunan itu bukan karena kita layak menerima tetapi karena kasih karunia Tuhan.
Saudara-saudara yang diberkati Tuhan. Semua Orang tanpa terkecuali layak menerima pengampunan tidak peduli sebesar apapun kesalahan mereka karena Tuhan Yesus telah mengajarkan kepada kita tentang hal Mengampuni (Matius 6 : 14 – 15 “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”), perenungan kita saat ini dalam Kitab Mazmur 32 : 1 – 15 menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati dapat ditemukan pada pengampunan dari Tuhan Allah. Pemazmur Daud ia adalah seorang yang dipilih Tuhan untuk menjadi Hambanya tetapi diapun tidak luput dari dosa dan kesalahan atas dosa-dosa yang dia perbuat diantaranya terhadap betsyeba dan Uria (2 Samuel 11 – 12), tapi Daud tidak menyembunyikan kesalahan dan dosanya kepada Tuhan. Daud percaya Allah mau mengampuni orang berdosa, pengampunan merupakan bagian dari kasihnya yang sempurna DIA mengampuni ketidaktaatan, mengahapus dosa, dan membersihkan kesalahan-kesalahan. Pemazmur Daud menunjukkan bagaimana sikap orang yang menerima pengampunan menarik adalah pemazmur mengungkapkan dengan kata “BERBAHAGIALAH” (Ayat 1- 2). Kata Berbahagia menunjuk pada sikap hati yang dipenuhi rasa syukur meraka yang mengalami pengampunan harus benar-benar bersyukur sebab dosa dan pelanggaranya telah diampuni sehingga tidak lagi membebani hati dan pikiran.
Pemazmur melukiskan bentuk pengampunan Allah, Ia mengampuni dosa, Ia menutupi segala dosa, dan tidak memperhitungkan lagi kesalahan dan pelanggaran-pelanggaran. Ini alasan kuat mengapa orang yang menerima pengampunan harus berbahagia, sebab dengan mengakui segala pelanggaran dan dosa-dosa kita tidak akan lagi terbeban (Ayat 3 – 4) gambaran tentang Tulang-Tulang yang lesu Tanganmu yang menekan dengan berat sum-sum yang menjadi kering seperti oleh teriknya musim panas sesungguhnya mewakili situasi orang yang belum mampu mengakui dosa-dosanya dihadapan Tuhan, untuk itulah pemazmur dengan jujur mengajak untuk mengakui kesalahan-kesalahan dan pelanggaran-pelanggaran karena ketika dengan jujur memberitahukan kepada Tuhan maka pengampunan akan diberikan atas setiap kesalahan dan dosa akan diampuni. Adanya kesanggupan untuk berkata jujur tanpa menutupi atau menyembunyikan dihadapan Tuhan yang Maha tahu. Pemazmur sendiri menyadari dosa dan kesalahannya dan mencari Tuhan dalam Doa sebab baginya hanya dengan berserah penuh kepada Tuhan maka Tuhan akan meluputkannya dengan datang dihadirat Tuhan akan ada pembaharuan hidup sebab hanya didalam Tuhan kita dapat mengalami pemulihan kelepasan dan keluputan dari semua dosa dan pelanggaran.
Saudara-saudaraku yang diberkati Tuhan, betapa bahagianya kita kalau kita mendapatkan pengampunan dari Tuhan. (Ayat 9), gambaran tetang kuda dan bagal yang tidak berakal yang kegaranganya harus dikendalikan dengan tali Les dan Kekang ini menunjuk tentang bagaimana menjadi bijak dan selalu siuman untuk sadar akan peringatan Tuhan jangan seperti binatang yang harus dipaksa dengan kekerasan (Contoh Kuda/Sapi) tuannya harus memukul dulu dengan cemati baru bisa berjalan tidak seperti itu manusia jangan nanti dihajar dulu dengan penderitaan, kesukaran, pergumulan, masalah, baru menyadari kesalahan kita. Kita semua diajak untuk terus sadar diri dan memiliki kepekaan tentang maksud dan rencana Tuhan dalam hidup kita setiap proses dalam hidup menghentar kita untuk menjadi orang-orang percaya atau persekutuan gereja Tuhan untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan kita sadar bahwa tidak ada manusia yang sempurna setiap kita banyak kali melakukan pelanggaran dan dosa ada saja kesalhan-kesalahan yang menjatuhkan kita dalam dosa tetapi sebagai orang yang ditebus oleh darah Kristus kita semua telah beroleh pengampunan dan keselamatan.
Tuhan Allah menjanjikan bimbingan dan perlindungan, memberi hikmat dan membukakan jalan bagi kita. Melalui firman ini, Iman kita diteguhkan sebagai persekutuan gereja Tuhan ditengah perkembangan yang cepat biarlah kita sadar diri menjadi orang-orang yang benar hidup dalam kekudusan menjauhi dosa, pelanggaran dan selalu bersedia mengaku dosa kita kepada Tuhan. Sebab firman Tuhan berkata dalam (1 Yoh 1 : 8 – 9 “Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”) untuk itu kita semua terpanggil untuk hidup dalam kekudusan dan pertobatan. Ada ungkapan yang mengatakan “Jangan Jatuh terantuk lagi pada Batu yang Sama” ini hendak menegaskan pada kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama secara berulang-ulang, jika kita jatuh dalam dosa hendaknya kita selalu sadar dan mengakui dihadapan Tuhan membaharui diri dan mengambil komitmen untuk hidup dalam pembaharuan yang sudah dikerjakan oleh Roh Kudus di dalam diri kita.
Dalam pengahayatan minggu sengsara pertama ini melalui firman Tuhan dalam Mazmur 32 : 1 – 11, mengajak kita untuk terus memperlengkapi diri bagaimana menghargai pengorbanan Kristus yang besar bagi kita sehingga pengampunan yang telah ia beri memberikan kekuatan dan semangat untuk kita mengisi hari-hari anungerah Tuhan bagi kita, siapapun bisa menyakiti kita tetapi lepaskanlah pengampunan sebab Firman telah mengingatkan kita untuk hidup didalam kasih bahkan musuh sekalipun harus kita kasihi, sebab Tuhan Allah bersedia mengampuni dan mengaruhniakan kebahagiaan sejati bagi setiap orang, untuk itu sebagai Jemaat Tuhan untuk hidup dalam kejujuran, kesetiaan dan hidup didalam Kasih karena Allah adalah kasih maka kita harus saling mengasihi. Tetaplah Berjalan bersama dengan Tuhan sebab orang berjalan bersama Tuhan akan selalu sampai pada Tujuannya, Selamat memasuki dan menghayati Minggu-Minggu Sengsara Yesus Kristus.
Tuhan Yesus Memberkati kita Semua. Amin