
Jemaat yang dikasihi dan diberkati Tuhan
Salah satu indikator keberhasilan kelompok masyarakat ditentukan oleh pemimpinnya. Seorang pemimpin selalu dibutuhkan untuk mempengaruhi, membimbing dan mengarahkan orang lain supaya berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Myles Munroe dalam bukunya The Spirit Leadership mengatakan Krisis kepemimpinan terjadi karena Kepemimpinan lebih dimaknai sebagai tindakan dan bukan Panggilan.
Secara faktual ada pemimpin tidak dapat menjalankan kepemimpinannya karena tidak memiliki kecakapan, kepandaian , keterampilan sehingga tidak mampu mempengaruhi orang lain untuk melakukan aktifitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Sehebat atau secakap apapun pemimpin butuh orang lain. Sekecil apapun potensi yang dimiliki jika itu diberdayakan maka memberikan keuntungan bagi kesejahteraan orang banyak..
Jemaat yang diberkati Tuhan
Kitab Ulangan adalah salasatu dari lima kitab Tauraat yang ditulis oleh Musa. Bahasa Ibrani “ Devarim “ atau kata- kata dari kalimat permulaan “ Eleh ha devarim “ menyampaikan kembali hukum, peraturan dan ketetapan yang sudah pernah disampaikan oleh Musa ketika berada di Moab sebelum masuk ke tanah Kanaan. Musa sadar bahwa usianya sudah tua tak mungkin memimpin umat Israel seorang diri saja ( ayat 9 ) Umat Israel terus bertambah jumlah jiwa seperti bintang di langit ( ayat 10 ). Hal ini merupakan realisasi janji Tuhan kepada Abraham leluhur menjadikan bangsa yang besar ( Kej 12 : 2 ). Musa selaku pemimpin umat bangga dan bersyukur. Makanya ia berharap kepada Tuhan untuk terus menambah seribu kali lagi jumlah dan memberkati seperti yang Tuhan sudah janjikan kepada leluhur mereka ( ayat 11 )
Konsekwensi bertambah jumlah ,bertambah juga permasalahan yang terjadi. Musa semakin kewalahan memikul tanggung jawab mengurus berbagai kesusahan, beban dan perkara ( ayat 12 ). Musa sadar beban ini tak mungkin ia pikul sendiri. Ia butuh orang lain untuk ikut bersama bertanggung jawab memimpin Umat. Musa ingat apa yang pernah dinasihati oleh Yitro mertuanya ( Kel 18 : 17-18 ) tidak baik memimpin seorang diri. Engkau dan umat akan sangat lelah karena pekerjaan ini terlalu berat bagimu dan tidak sanggup lakukan sendiri. Dalam keadaan tertentu apalagi dalam situasi yang sulit perlu mendengar nasihat orang lain. Tuhan hadir ditengah kesulitan menurut kehendak bebasNya termasuk mengutus orang untuk membantu dalam bentuk nasihat. Musa mendengar nasihat dan melakukan seperti yang disebutkan dalam ( ayat 13 ) Dalam hal ini Musa melakukan praktek Demokrasi dalam rangka Teokrasi atau Keperintaahan Allah ). Meminta setiap suku mengirim perutusan terbaik , bijaksana , berakal budi , dan berpengalaman. Niat yang tulus tanpa ada kepentingan serta membuka ruang untuk campur tangan Tuhan serta nasihat orang lain membuka jalan untuk menemukan solusi. Sungguh luar biasa Umat menyambut dan memberi dukungan kepada Musa ( ayat 14 ) Sangat kentara bila terjalin hubungan yang akrab antara Pemimpin dan umat akan memberi hasil yang baik. Sebab apapun niat baik seorang pemimpin tanpa ditopang oleh umat tentu tidak memberi hasil yang maksimal ( ayat 15 ). Musa sangat yakin pertolongan Tuhan dan topangan umat menjadi solusi yang tepat mengatasi masalah.
Ada hal yang menarik yang diperintahkan kepada pemangku peradilan yaitu para Hakim untuk memberi perhatian kepada perkara – perkara di antara saudara – saudaramu. Hal ini menunjuk pada sesama anak bangsa dan atau dengan bangsa lain ketika bertikai sulit didamaikan. Karena itu Musa memerintahkan para hakim untuk memutuskan perkara berlakulah adil ( ayat 16 ) Jangan pandang bulu, jangan gentar sebab pengadilan dalah kepunyaan Allah ( ayat 17 ) Artinya Keputusan adil adalah gambaran kepemimpinan Allah ( Teokrasi ) Musa sangat paham benar ada masalah masalah krusial yang sulit untuk diselesaikan karena itu perlu penanganan khusus dan untuk hal ini dia sendiri yang akan menanganinya sebagai penanggung jawab utama dalam kepemimpinan umat Israel ( ayat 18 ).
Jemaat yang diberkati Tuhan
Jumlah penduduk bumi sekarang ini tujuh koma tujuh miliar jiwa dan akan terus bertambah sehingga tahun 2030 akan menjadi delapan koma lima miliar jiwa. Dampak ledakan pertumbuhan yang tidak dikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang baik akan mengancam munculnya masalah – masalah sosial , keutuhan hidup suatu bangsa di dalamnya Gereja. Contoh dampak pandemik Covid 19 memaksa terjadi krisis ekonomi dunia. Sebagian besar perusahaan tidak dapat beroperasi lagi sehingga bangkrut, terjadi gelombang PHK di mana-mana, usaha produksi Pertanian, perkebunan dan perikanan sebagai sumber mata pencaharian hajad hidup orang banyak jatuh harga. Usaha kecil menengah terseok seok ( berat melangka ) lapangan kerja semakin sulit sementara kebutuhan dasar semakin besar bahkan gaya hidup mewa semakin mencengkram. Kerusakan lingkungan semakin tak terkendali sehingga bumi semakin panas. Virus dan wabah penyakit makin sulit dikendalikan. Bencana alam dan non alam makin meningkat mengancam mahluk hidup termasuk manusia di bumi ini.
Jemaat yang Tuhan kasihi
Bumi boleh berubah, gunung-gunung goncang kita tidak takut karena Allah di dalamnya kota itu tidak akan goncang. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti ( Maz 46: 1- 12 ) Harus kita akui bahwa di dunia ini semua beruba terkecuali Firman Allah tak pernah berubah. Menghadapi berbagai kesulitan dan kesusahan hidup janji Tuhan tidak akan membiarkan dan meninggalkan kita ( Ibr 13: 5b ) Janji Tuhan kepada Abraham untuk memberkati umat Israel masa lampau juga memberkati kita sekarang sampai selamanya. Musa pemimpin mengandal Tuhan dan mengikut sertakan orang lain yang cakap dan bijaksana. Topangan umat bekerja sama dengan pemimpin mengatasi masalah di masa lampau hendaknya menjadi motivasi bagi kita untuk melakukan hal yang sama dalam mengatasi persoalan di dunia di mana kita hidup dan berkarya. Kita bersyukur Upaya pemerintah, Lembaga Agama, lembaga social dan lainnya baik di dalam dan luar negeri memberi perhatian sehingga boleh meringankan beban rakyat banyak. Kesulitan memang ada dan tetap ada karena itu sebagai pemimpin marilah kita mencontoh kepada Pemimpin Agung Yesus Kristus datang bukan untuk dilayani tapi untuk melayani bahkan memberikan nyawaNya untuk keselamatan umat manusia. Sebagai umat, jemaat, Masyarakat marilah bersama sama dengan para pemimpin kita untuk bersama-sama bertanggung jawab atas kesusahan , beban dan perkara yang mendera kehidupan di mana kita hidup dan berkarya. Tuhan Yesus memberkati kita Amin.