DODOKUGMIM.COM, TATELU – Takut gagal? Itu musuh dalam mengembangkan usaha. Untung rugi adalah hal biasa. Jatuh – bangun harus dijalani tanpa pernah kehilangan semangat. Ini resep sukses Aron Wagey, yang berhasil mengembangkan usaha budi daya ikan air tawar.
Di Kebun Kolam Ikan Air Tawar Warukapas, Tatelu, Aron memiliki areal budi daya yang cukup luas. Dengan luas areal empat hektare, terdapat 18 kolam tempat membudidayakan ikan. Dari situ ia meraup untung sekira Rp. 150 juta saat panen yang dilakukan setiap empat bulanan.
Hasil yang ia capai kini adalah usaha panjang yang telah dimulainya sejak usia 25 tahun. “Usaha ini sudah saya mulai sejak usia 25 tahun. Jatuh bangun sudah saya lewati. Semua itu dijalani dengan sukacita. Terus bertekun, tetap semangat,” kata dia, saat dijumpai, Selasa (017/9/2019).
Dari usaha budi daya ikan air tawar miliknya, kini Aron tak hanya menyerbu pasar lokal. Ia juga mengekspor ikan air tawar ke daerah Papua, Halmahera dan Sangihe. “Ada tiga jenis yang dikirim. Mujair, Mas dan Nila,” tutur penatua Kolom 2 GMIM Sentrum Tatelu Warukapas ini.
Aron memang punya hobi budi daya ikan. “Saya dibesarkan oleh orangtua yang membiasakan saya mengelola telaga sejak kecil. Jadi usaha ini adalah perpaduan hobi dan bisnis,” ucap dia sembari tertawa.
Usaha dan hobi yang menyatu membuat Aron selalu punya inovasi dalam meluaskan bisnisnya. “Kerja yang dicintai akan menghasilkan karya yang baik,” tambah Aron, yang pernah menjabat Ketua Komisi Pria Kaum Bapa GMIM Sentrum Tatelu Warukapas selama dua periode.
Ayah dari Arfi, Joshual dan Marvel ini, tak selalu untung besar. Selama 21 tahun menjalani bisnis ini, ia merasakan pasang surut. Ada saat harga pasar tak kompromi dengan ongkos produksi. “Biasanya di Bulan Juni-Juli, panen raya. Biasanya harga ikan jadi murah. Bila laut tenang dan ikan laut banyak, itu juga membuat ikan air tawar jadi murah,” jelas Aron.
Tapi, Aron selalu punya siasat mengatasi situasi tersebut. “Selalu ada upaya agar ikan-ikan tetap dipasarkan. Kami memiliku jaringan pengepul, sehingga selalu ada pasar untuk menjual ikan hasil panen,” terang suami dari Yufi Wauran ini.
Baginya, selalu ada jalan dimana ada usaha, ketekunan dan semangat. “Jangan takut gagal. Kegagalan selalu menjadi guru yang membantu kita melangkah maju dengan lebih baik,” tegas dia.
Aron mengajak generasi muda gereja untuk mengeluti dunia usaha, apapun bidangnya. Baginya, gereja harus hadir dalam semua bidang, termasuk bisnis. Bisni menjadi sarana bagi warga gereja yang terjun untuk menyaksikan berkat Allah, sekaligus menjadi sarana bagi Allah untuk mengalirkan berkat bagi orang lain.(dodokugmim/nikitasangian)