
Salam Sejahtera untuk kita semua ! Semoga Damai Sejahtera dari Tuhan tetap dialami dan dirasakan oleh kita semua. Bersyukurlah kita semua yang telah diperkenankan Tuhan untuk membaca khotbah ini. Semoga Khotbah ini boleh menjadi berkat bagi kita semua.
Kitab Ulangan tidak memuat hukum baru melainkan penjelasan tentang hukum yang telah diberikan sebelumnya sebagai persiapan memasuki tanah Kanaan yang dijanjikan Allah kepada mereka.
Allah memberikan hukum agar dapat mengatur kehidupan umat untuk tetap dalam keteraturan untuk mematuhi kehendakNya. Umat Israel begitu kompleks sehingga diperlukan untuk disampaikan hukum Allah secara berulang-ulang termasuk di dalam rumah-rumah setiap keluarga maupun di saat Sabat di rumah-rumah ibadat.
Bagian Firman Tuhan yang kita baca saat ini menjelaskan dalam Ulangan 31:9 “Setelah hukum Taurat itu dituliskan Musa, maka diberikannyalah kepada imam-imam bani Lewi, yang mengangkut tabut perjanjian Tuhan, dan kepada segala tua-tua Israel.” Setiap orang ditugaskan untuk menjalankan peran mereka dan mengajarkannya. Imam-imam bani Lewi memiliki peran untuk mengajar umat dan melayani di Kemah Suci. Dan tugas tua-tua memegang posisi kepemimpinan sejak periode awal.
Seiring berjalannya waktu, posisi tua-tua berkembang dari posisi kepemimpinan informal menjadi sebuah panggilan khusus dari Tuhan. Para tua-tua terus melayani sebagai pemimpin lokal di sepanjang periode Perjanjian Lama. Jadi setiap orang punya peranan untuk memimpin dan mengajar tentang hukum taurat. Allah ingin Hukum Taurat untuk bisa menjangkau secara luas agar diketahui setiap orang dalam umatNya. Oleh sebab itu di ayat 10 secara tersirat dijelaskan inilah saatnya untuk semua orang boleh mengetahui tentang hukum Taurat yakni saat umat pilihan Tuhan berpartisipasi dalam Perayaan Pondok Daun di Bait Suci utama.
Hanya laki-laki yang diwajibkan untuk melakukan ziarah ke tempat suci utama untuk semua perayaan besar kecuali di Perayaan Pondok Daun yg melibatkan semua termasuk perempuan dan anak-anak.
Ini adalah tahun pembebasan, tahun Sabat. Ini adalah tahun pembatalan utang, membebaskan budak dan membayarnya, tidak menggarap tanah, dan apa yang ditanam diberikan kepada orang lain. Ini adalah cara memberkati orang lain dengan berkat-berkat yang telah Tuhan berikan kepada Anda, karena ketaatan Anda. Hukum Taurat yang ada di waktu itu belum dalam bentuk seperti sekarang yang telah dibukukan dan dicetak melainkan dalam bentuk gulungan sehingga tidak semua orang memiliki salinan dari Hukum Taurat tersebut oleh sebab itu perlu dibacakan seperti tertulis di ayat 11 “apabila seluruh orang Israel datang menghadap hadirat Tuhan, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya, maka haruslah engkau membacakan hukum Taurat ini di depan seluruh orang Israel.”
Seseorang memperoleh pengetahuan tentang Kitab Suci melalui pengajaran dari orang tuanya dan para pendeta serta melalui pembacaan Kitab Suci di depan umum pada saat-saat seperti ini. Jadi, pembacaan Kitab Suci di depan umum sangatlah penting. Pengalaman ziarah ke Bait Suci pusat yang berarti mempercayai Tuhan untuk rumah-rumah mereka yang ditinggalkan dan untuk perjalanan di depan memerankan kembali sesuatu dari Keluaran asli dari Mesir. Itu adalah waktu yang ideal untuk menerima Firman dalam roh iman sehingga mereka dapat belajar untuk takut akan Tuhan ( ikuti dengan seksama semua Hukum Taurat ).
Di ayat 12 “Seluruh bangsa itu berkumpul, laki-laki, perempuan dan anak-anak, dan orang asing yang diam di dalam tempatmu, supaya mereka mendengarnya dan belajar takut akan Tuhan, Allahmu, dan mereka melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini. Artinya, semua orang. Laki-laki, perempuan, anak-anak. Bahkan pengunjung dari luar kota. Mereka semua wajib mendengar firman Tuhan, terutama jika dibacakan oleh Raja atau pemimpin. Penting bagi para perantau untuk dapat mendengar Hukum-hukum Tuhan dan mungkin melihat Kemuliaan-Nya dan bertobat. 3 kata kerja di ayat ini menunjuk proses kehidupan umat, yakni : Mendengar, belajar, dan melakukan dengan setia.
Ulangan 31:13 “dan supaya anak-anak mereka, yang tidak mengetahuinya, dapat mendengarnya dan belajar takut akan Tuhan, Allahmu, – selama kamu hidup di tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.” Agar anak-anak mengenal Tuhan dan Hukum-Nya, serta kewajibannya terhadap Tuhan, orang tua, dan sesama makhluk. Umat diharapkan mendengar hukum, maknanya yang sebenarnya dan memiliki rasa takut yang benar kepada Tuhan. Tetapi juga diajarkan kepada anak-anak dari yang tidak tahu kemudian menjadi tahu. Sehingga mereka dapat melayani dan menyembah Tuhan dan terus hidup di tanah perjanjian serta menerima berkat-Nya lalu menjadi berkat bagi banyak orang.
Oleh sebab itu di masa sekarang ini Gereja dan kita orang percaya memiliki tantangan bagaimana Firman Tuhan harus menjadi sandaran dan pedoman setiap orang termasuk bagi anak-anak. Firman Tuhan dalam Alkitab telah diterjemahkan dalam beberapa bahasa untuk membuat banyak orang semakin mengenal Tuhan sehingga orang-orang akan semakin mencintai Tuhan dengan benar. Amin