Saudara-saudara Jemaat ….
Senang sekali kita boleh berjumpa hari ini hari minggu pertama 4 Oktober 2020, denga Tema yang disiapkan “Mengusahakan dan Memelihara Keutuhan Ciptaan”.
Saudara- saudara
Perenungan hari kita hari ini tentang taman Eden. Disebut taman Eden karena taman ini berada di daerah Eden. Eden artinya kesenangan, Eden artinya sukacita karenanya disebut taman Eden karena taman ini berada di Eden. Sesudah manusia diciptakan maka, Allah selanjutnya telah memberi fasilitas tempat tinggal kepada manusia sebagai makhluk yang sangat dikasihiNya. Semua sarana disiapkan oleh Allah agar Ketika manusia mendiaminya merasa aman dan nyaman, sehingga tugas manusia adalah mengusahakan dan memelihara taman ini, memelihara ciptaan ini. Karena kalau hubungan manusia dengan Tuhan beres maka hubungan dengan sesama ciptaan beres. Tetapi kalau hubungan manusia dengan Tuhan rusak maka hubungnya dengan sesama ciptaan rusak.
Betapa indahnya narasi yang menyaksikan relasi yang harmonis antara manusia dengan sesama ciptaan ada empat sungai yang berasal dari sungai induk di kitari taman eden, yang mengitari taman ini, dan dari sungai induk ini mengalirlah empat sungai yaitu Pison , Gihon Tigris dan Efrat, hal ini mau mengingatkan kepada manusia bahwa betapa pentingnya air sungai, danau, sumur, laut, sumber air telaga betapa pentingnya air dalam hidup kita manusia.
Yang kedua saudara naskah kita mau menggambarkan bahwa ada kekayaan alam yang ada di Rahim bumi, ada emas ada damar bedolah ada batu krisopras dan didalam Rahim bumi ini Allah telah menyediakan kekayaan yang luar biasa, sebagai tambang Allah yang mahal harganya, ada berbagai fauna dan flora yang diciptakan Tuhan pepohonan, tumbuhan, jenis binatang dan ungags sehingga manusia tidak sendiri tapi ada sahabat-sahabat ciptaan yang mengitarinya.
Saudara, seakan-akan kita bertanya kalau fauna, flora dan ungags serta binatang-binatang yang lain diciptakan Tuhan, bolehkah kita memakannya? Maka binatang-binatang dan ungas ini mengatakan : “kami bersedia dikorbankan asalkan manusia menadi hidup” karena itu kami senantiasa mengatakan kepada manusia jangan lupa mengucap syukur.
Yang berikut saudara-saudara naskah kita mau mengatakan, tentang pasangan hidup. Tuhan menyediakan seorang penolong, seorang perempuan.
Saudara-saudara jemaat terkasih…
Seorang perempuan dari asal kata “Empu” artinya hebat, kuat, great, woderful, karena itu seorang perempuan adalah penolong bagi laki-laki, ingat saudara-saudara di balik kesuksesan seorang laki-laki ada perempuan sebagai mitra hidup sebagai belahan jiwa. Keren aitu Allah menghandaki agar laki-laki dan perempuan bersama-sama menata dunia ini menjadi palet yang aman dan nyaman. Tidak hanya bisa di tata oleh laki laki tapi Planet ini harus di tata oleh laki-laki dan perempuan.
Saudara- saudara..
Fasilitas dan kesenangan itu harus di barengi dengan tanggung jawab. Kebebasan bukan hanya kebebasan biasa, tapi kebebasan yang bertanggun jawab. Tadi kita lihat di ayat 16 dan 17: “semua boleh kamu memakannya tapi pohon pengetahuan yang baik dan jahat jangan kamu makan karena kamu akan mati” manusia diajar bagaimana mempergunakan fasilitas yang disiapkan Allah manusia diajar bagaimana menjada relasi dengan sesame ciptaan, manusia diajar bagaimana mengendalikan diri dan mendengar Allah, manusai diajar bagaimana taat dan tunduk kepada sang pencipta.
Saudara jemaat yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus.
Dari perenungan ini kita belajar betapa hebatnya Allah kita, yang menyiapkan segala sesuatu sehingga kita yang mendiami planet ini tidak mengalami kesusahan karena Allah telah menyiapkanya kepada ita, dari naskah ini belajar bagaimana kita menghargai alam, karena alam adalah sahabat, air, tanah, udara adalah kita, mereka adalah kita dan kita hidup oleh karena mereka karena itu mereka adalah sahabat kita dan milik kita. Apabila ala mini kita rusak agar kita mendapatkan keuntungan dan kesenangan, ingatlah saudara-saudara maka air, tanah dan udara akan lari dari kita karena kita tidak ramah lagi dengan mereka. Pemohonan menjadi musnah laut menjadi cemar, udara berpolusi terjadi ketidak seimbangan saudara-saudara, wabah penyakit datang silih berganti, virus, bakteri, kuman, merajalela dimana-mana karena barangkali terjadi ketidak seimbangan dan manusia tidak lagi berperan sebagai mangkubumi yang mengatur rekan-rekannya sebagai sesame ciptaan: Fauna, flora, darat, laut dan udara dan semua yang ada dirahim bumi.
Saudara-saudara ….
Dengan menghayati 500 tahun injil masuk di tanah Minahasa, dengan menghayati 179 tahun Pekabaran Injil (PI) dan Pendidikan Kristen, dengan menghayati 86 tahun GMIM bersinode, saudara-saudara sambil merenungkan renungan kita diminggu perdana di bulan Oktober ini Manusia dan keutuhan ciptaan, kita berdoa sambil bergandengan tangan : “Ya Bapa kiranya Eden yang hilang menjadi Eden yang dipulihkan kembali”. AMIN