TEMA : “Kemerdekaan di dalam Kristus”
BACAAN ALKITAB: Yohanes 8:30-36
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus,
Hari ini kita merayakan hari besar Negara Republik Indonesia yang ke-75 yaitu perayaan Proklamasi Kemerdekaan. Sebagai warga negara, kita menyambut hari ini sebagai ung-kapan syukur atas kemenangan bangsa kita dalam perjuangan membebaskan diri melawan kuasa penjajahan bangsa lain. Memang bangsa Indonesia dan rakyatnya sudah atau masih sedang menghadapi pergumulan yang berat dengan penye-baran penyakit Covid-19 sehingga membuat umat manusia merasa kuatir, bahkan ada orang yang mengalami penurunan ekonomi keluarga. Namun sebagai umat Kristen, kita tetap menyambut peristiwa Proklamasi Kemerdekaan ini sebagai anugerah kebenaran agung Allah bagi bangsa kita. Bersama sebagai umat sebangsa marilah kita menyambut anugerah Allah ini dengan bersyukur atas kemerdekaan yang Tuhan Allah berikan yaitu kemerdekaan dari kekuasaan dan penindasan penjajah. Hari ini adalah hari syukur seluruh rakyat Indonesia yang di dalamnya adalah gereja Tuhan. Walaupun dipahami bahwa kemerdekaan di dalam Kristus melampaui kemer-dekaan yang kita alami di negara Indonesia.
Bacaan kita di Hari Proklamasi Republik Indonesia ialah Yohanes 8:30-36 dengan latar belakang dimana Injil Yohenes ditujukan kepada orang Yahudi yang mulai diku-cilkan dan mengalami penderitaan sebagai pengikut Kristus bahkan mencegah mereka untuk menyebarkan berita Injil. Untuk itu Yohanes memberi penguatan dan penghiburan supaya mereka tetap bertahan dalam kebenaran yang memerdekakan yang Yesus Kristus nyatakan. Ayat 30, Setelah Yesus mengatakan semuanya itu banyak orang yang menjadi percaya kepada-Nya. Hal ini adalah sebuah respon yang baik ketika Yesus mengatakan bahwa Bapa yang mengutus Dia. Sesudah kematian dan kebangkitan Kristus ratusan ribu orang Yahudi dan orang-orang bangsa Asing telah menjadi percaya kepada Yesus Kristus dan ini terjadi sebelum akhir abad pertama. Yesus memang hendak menguji iman mereka dengan berkata: Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku (Ayat 31). Kesetiaan kepada pengajaran Yesus menunjukkan ketulusan dan kesungguhan iman seseorang. Mereka yang teguh di dalam firman Kristus; akan mengetahui kebenaran yang akan memerdekakan (Ayat 32). Yohanes menceritakan kembali tentang keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Kata Yesus “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa. Hal ini diingatkan untuk tidak menyalagunakan kemerdekaan untuk berbuat dosa. Yesus tidak pernah mendorong-murid-murid-Nya agar berharap kepada iman dan pengalaman yang lampau. Keselamatan hanya terjamin apabila tetap dalam dan melalui Yesus Kristus. Murid Yesus yang sejati akan senantiasa taat kepada perkataan-Nya. Kebenaran Yesus menyatakan semua yang telah diperbuat-Nya untuk memerdekakan kita dari dosa. Paulus juga dalam Galatia 5:13 yaitu memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemer-dekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Karena itu kemerdekaan di dalam Kristus yang datang ke dunia untuk memerdekakan orang dari belenggu dosa dan keadaan yang disebabkan oleh dosa, (Ayat 34-36).
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, Bangsa Indonesia masih menghadapi beberapa masalah yang ditemui seperti adanya diskriminasi terhadap seseorang maupun kelompok tertentu, intoleransi yang menggangap agamanya yang benar sedangkan yang lain salah, kekerasan yang dipraktekkan oleh oknum atau kelompok tertentu telah membuat orang lain diperbudak, orang miskin sering mengalami ketidakadilan, media sosial masih dijadikan untuk menghina dan memperbudak seseorang. Bahkan ada orang tertentu sering mengkritik pemerintah dan gereja berdasarkan kebencian dan ingin menang sendiri. Sebagai umat Kristen, kita menyambut peristiwa Proklamasi Kemerdekaan ini sebagai anugerah agung Allah bagi bangsa dan gereja yang dapat membagi dan mengisi kemerdekaan untuk saling mengampuni dan memerdekaan orang lain dari kesusahan sebagaimana Yesus memedekaan orang dengan kasih yang mengampuni dan membebaskan. Kemerdekaan di dalam Kristus dari ketakutan dan beban bahkan membebaskan kita dari dosa. Kita diselamatkan oleh Yesus Kristus hanya oleh karena anugerah-Nya. Inilah Injil, Kabar Baik yang diberitakan oleh gereja di tengah-tengah bangsa yang sudah merdeka dan sedang membangun berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Amin.