TEMA : “ Orang Benar Tidak Pernah Ditinggalakan Tuhan”
BACAAN ALKITAB: Mazmur 37:22-26
Salam Sejahtera,
Ibarat mengadakan suatu perjalanan maka hari ini kita telah tiba pada permulaan tahun 2021. Selama tiga ratus enam puluh lima hari telah kita lalui dengan berbagai macam warna kehidupan, ada yang manis, menggembirakan, ada keber-hasilan, kesuksesan, tetapi ada juga yang pahit serta ada yang tidak menyenangkan seperti menghadapi Covid-19. Namun kita meyakini bahwa semua yang telah dijalani bukan karena kemampuan kita tetapi justru oleh belas kasih setia Tuhan. Dialah yang telah menopang dan menyertai kita di sepanjang perjalanan hidup ini sebab orang benar tidak pernah diting-galkan Tuhan dalam menapaki kehidupan di tahun 2021.
Momen tahun baru ini, kita jadikan suatu kesempatan untuk menaruh harup saja kepada Tuhan Allah dalam Yesus Kristus yang senantiasa menjaga, memelihara dan melindungi kita semua. Kita menjadi orang yang lebih bijak dalam menyikapi dan mengantisipasi perjalanan hidup di tahun yang baru. Dengan kerinduan dan harapan untuk tidak mau lagi mengulang kesalahan dan kegagalan di tahun yang lalu. Inilah langkah awal bahwa kita mau belajar dari masa lalu untuk membangun masa kini dan menyongsong masa depan yang lebih baik.
Mazmur 37:22-26 ini diawali dengan perkataan bahwa sesungguhnya, orang-orang yang diberkati-Nya akan mewarisi negeri. Pemazmur bersyukur atas berkat yang dimiliki oleh orang yang mengadalkan Tuhan. Pernyataan ini menegaskan bahwa kasih setia Tuhan tidak dibatasi oleh waktu dan berlaku dalam segala situasi. Hal ini juga berarti bahwa kebaikan Tuhan tidak bergantung pada manusia, melainkan keberpihakkan Allah bagi umat-Nya. Kendati umat berulang kali menikmati kebaikan Tuhan dan berkali-kali gagal untuk meresponi kebaikan-Nya, kasih setia Tuhan tidak pernah berubah, bahkan mereka yang diberkati Tuhan akan menikmati suatu negeri yang baik. Tetapi orang fasik ialah mereka yang menolak kebenaran Tuhan dan mereka akan dileyapkan,(ayat 22). Pemazmur mengajarkan bahwa ketika orang menjalankan kehidupan bersama Tuhan maka dengan sendirinya Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya, (ayat 23). Penjelasan ini memberi makna bahwa tidak mungkin orang yang percaya kepada Tuhan, lalu dibiarkan-Nya begitu saja melainkan ada inisiatif dari Tuhan sendiri dalam melangkah untuk masa depan. Tuhan mengingatkan dan memper-hatikannya, bukan karena kebaikan manusia melainkan karena semuanya bergantung pada kasih Tuhan; demi kemurahan dan keselamatan dari pada-Mu. Selanjutnya Pemazmur memberi penguatan kepada orang percaya bahwa apabila ia jatuh, tidak sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya, ayat 24. Sungguh luar biasa pernyertaan Tuhan kepada setiap orang yang menaruh percaya kepada-Nya. Tuhan sendiri yang menopang ketika dia mengalami pergumulan dan permasalahan dalam hidup ini. Tuhan tidak pernah membiarkan mereka untuk tergeletak atau jatuh sama sekali tetapi Dia mau mengangkat kita dari kegagalan yang dialami oleh manusia. Bahkan pengalaman hidup pemazmur sejak muda sampai tua tidak pernah dia melihat orang benar ditinggalkan. Betapa pengalaman iman yang dilalui oleh pemazmur telah menjadikan sebuah kesaksian hidup bahwa orang benar tidak pernah ditinggalkan Tuhan bahkan sampai pada anak cucunya tetap diberkati oleh Tuhan.
Saudara-saudara yang dikasihi dan diberkati TUHAN.
Kita mengucap syukur kepada Tuhan, karena Dia yang menuntun kita berada di dalam satu persekutuan di rumah gereja dan dirumah kita masing-masing. Tuhan telah menyertai perjalanan hidup kita melewati tahun 2020 dan memasuki tahun 2021. Kita hidup sebagai orang benar tidak pernah ditinggalkan Tuhan bahkan akan mewarisi negeri atau pun kekuarga kita yang selalu menerima berkat Tuhan, asalkan kita tidak meninggalkan Tuhan Allah dalam Yesus Kristus.
Kita pasti memiliki kerinduan untuk memiliki berkat dan pertolongan dari Tuhan. Kita tidak ingin berkat Tuhan hanya untuk keluarga, kelompok, bahkan diri kita sendiri melainkan juga bagi banyak orang. Hendaknya kita menghindari dengan pemuasan keinginan diri serta upaya untuk menunjukkan bahwa kita lebih dari yang lain. Itulah sebabnya pemazmur mengakui bahwa sesungguhnya, orang-orang yang diberkati-Nya akan mewarisi negeri.
Memasuki tahun baru, kita diajak untuk tidak pernah melupakan perbuatan dahsyat Tuhan. Janganlah menjadi orang yang pura-pura lupa atau sengaja tidak mau mengingat kasih setia Tuhan. Kebaikan Tuhan harus terpatri di hati kita dan tugas kita untuk menceritakan serta mengajarkan berulang-ulang tentang kasih setia Tuhan. Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya. Kita harus taat kepada perintah-perintah Tuhan yang menuntun langkah-langkah kehidupan orang percaya.
Kasih setia Tuhan tidak sekedar diceritakan dan dirayakan tapi juga diwujudkan. Orang percaya yang mengalami kasih setia Tuhan harus hidup dalam kasih setia. Kita tidak akan tergelatak dalam menjalani kehidupan ini. Yakinlah bahwa ditahun 2021 adalah tahun rahmat bagi kita semua. Karena itu hendaknya kasih dan kesetiaan tidak boleh dilakukan dengan hanya kewajiban belaka karena orang benar tidak pernah ditinggalkan Tuhan.
Kini melangkah ditahun baru, kiranya membuat kita menyanyikan pujian bagi-Nya menjemput tahun baru, karena Tuhan telah menjamin bahwa apabila ia jatuh, tidak sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya. Pengalaman iman sejak kita masih di sekolah minggu sampai Lansia hendaknya hidup kita melekat dan menaruh percaya kepada Tuhan Allah dalam Yesus Kristus sebagai sumber berkat untuk melangkah di tahun yang baru 2021. Amin.