TEMA BULANAN : “Rumah Allah, Inspirasi Perubahan”
TEMA MINGGUAN : “Bertobat dan Hidup Baru Dalam Tuhan”
BACAAN ALKITAB: Kisah Para Rasul 9:1-19a
ALASAN PEMILIHAN TEMA:
Pencurian, perampokkan, pembunuhan, perkelahian antar pelajar, perkelahian antar kampung, minuman keras (Miras), narkoba, korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) merupakan tindakan kriminal yang sering terjadi di sekitar kita. Hal ini bukan hanya didengar tapi kita lihat secara langsung di tempat kejadian maupun televisi, media sosial, internet. Seorang pelaku melakukan kejahatan disebabkan oleh beberapa alasan antara lain persoalan ekonomi, pengaruh lingkungan keluarga atau lingkungan pergaulan. Gereja harus proaktif berperan dalam pendampingan bagi mereka yang melakukan kejahatan supaya mereka memiliki kesadaran untuk meninggalkan sikap hidup yang salah dan kembali bertobat.
Bertobat atau tobat dalam bahasa Indonesia berasal dari kata Arab taubat yang berakar dari kata ta-ba artinya kembali, pulang, bersarang. Dalam bahasa Yunani Tobat disebut metanoia dapat didefinisikan berbalik 180 derajat dari kehidupan lama atau meninggalkan cara hidup yang lama. Jadi bertobat atau pertobatan yaitu menyesali kesalahan-kesalahan pada masa lampau dan bertindak untuk kembali serta memiliki komitmen untuk berubah menjadi lebih baik. Orang yang bertobat dan meninggalkan kehidupan yang lama pasti ditolong dan diperlengkapi oleh Tuhan atau hidupnya pasti diubah menjadi orang percaya dan hamba yang setia pada panggilannya. Karena itu dengan alasan tersebut di atas maka tema minggu ini adalah.“Bertobat dan Hidup Baru dalam Tuhan”.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Saulus adalah seorang yang dilahirkan di Tarsus, sebuah kota pusat pendidikan dan kebudayaan Yunani. Sebagai seorang Yahudi, ia belajar di Yerusalem dengan Gamaliel seorang pengajar Hukum Taurat yang terkemuka. Gamaliel adalah seorang guru dan rabi Yahudi pada zaman dahulu yang sangat terkemuka dan sangat terkenal di antara tiga aliran Yahudi yaitu Farisi, Saduki dan Eseni. Saulus yang setelah bertobat menggunakan nama Yunani Paulus adalah anggota Kaum Farisi (Filipi 3:5) Kelompok keagamaan Yahudi yang yakin bahwa cara terbaik melayani Allah adalah dengan keras mentaati Hukum Taurat.
Keyakinan Saulus yang kuat sebagai seorang Farisi mendorongnya untuk menindas para pengikut Yesus (Kisah 9:1-2 band Kisah 8:1-3). Paulus berupaya sedapat mungkin menghancurkan gerakan yang dikenal sebagai jalan Allah atau jalan Tuhan yang menunjuk pada kelompok orang yang telah menjadi pengikut Kristus (Lih Kisah Para Rasul 18:25-26, 19:9,23, 22:4,24:14). Berkobar-kobar semacam memiliki semangat, keinginan yang kuat untuk mengancam dan membunuh para murid Tuhan. Semangat dan keinginan yang kuat tersebut membawa Saulus ke Imam Besar yaitu orang-orang dari Mazhab Saduki (Kisah Para Rasul 5:17) dan pada masa itu Imam Besar adalah Kayafas (Kisah Para rasul 4:6). Pertemuan Saulus dengan Imam Besar dalam rangka meminta surat untuk dibawah ke Majelis Yahudi di Damsyik dalam rangka penangkapan murid Tuhan. Saulus sangat paham bahwa jika ia tidak menghentikan orang-orang Kristen dan penyebaran Injil di Damsyik, Injil akan semakin mudah tersebar ke mana-mana.
Tuhan Yesus mengkonfrontasi Saulus, dalam perja-lanannya ke Damsyik. Ketika hampir tiba di kota itu, tiba-tiba cahaya dari langit yang begitu menyilaukan menyergap Saulus dan rombongan sehingga mereka jatuh ke tanah bahkan Saulus menjadi buta dan harus dituntun orang untuk masuk ke Damsyik. Tuhan Yesus menampakkan diri kepada Saulus dalam kemuliaan dan kuasa-Nya yang berdaulat. Tuhan berhadapan langsung dengan Saulus untuk menyadarkan dia akan ketidakber-dayaannya, kerapuhannya, ia tidak lebih sebagai manusia berdosa yang berada dibawa penghukuman Allah. Ketika kemuliaan Allah yang berdaulat dinyatakan; dia dijadikan rendah hati, tunduk dan dibuat siap untuk menerima perintah Tuhan. (Ayat 3,4)
Tuhan membongkar semua kesalahan Saulus. Dalam ketidakberdayaannya Tuhan berseru kepada Saulus, Saulus mengapa engkau menganiaya Aku? Ini adalah dakwaan. Saulus merasa heran kapan ia memusuhi kuasa Tuhan, yang sekarang berkata telah dianiaya olehnya. Saulus tidak berdaya di tangan-Nya, lalu bagaimana dia dapat menganiaya Dia. Saulus tidak mengerti, bingung dan tidak bisa menjawab mengapa dia menganiaya Dia? Maka Saulus balas bertanya siapakah Engkau? Dan dijawab Akulah Yesus yang dianiaya. Dengan mengetahui identitas itu, ia kiranya dapat mengerti apa yang Tuhan perbuat kepadanya. Tapi sesungguhnya dengan rencana membungkamkan para pengikut Kristus yang rabinya telah disalibkan membawa kenyataan bahwa pribadi Ilahi itulah yang memanggil Saulus. Hidup Yesus tidak berakhir pada kematian seperti yang dilakukan oleh para pemimpin agama, melainkan hidup seperti yang diyakini oleh orang-orang Kristen. Yesus yang bangkit telah mendakwanya. (Ayat 4,5)
Dengan kuasa penuh Saulus masuk ke Damsyik untuk menghabisi orang Kristen yang tidak berdaya. Tetapi kini secara fisik dialah orang pesakitan yang tergeletak tak berdaya di tanah yang secara rohani terbukti melawan Allah. Namun Tuhan yang datang dengan segala kemuliaan-Nya adalah Tuhan yang penuh kasih karunia. Tuhan yang datang kepada Saulus dan meremukkannya dan membangun satu hidup baru untuk dipakai oleh-Nya. Tuhan mempunyai rencana besar atas hidup Saulus. Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat, tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum adalah proses untuk benar menggumuli panggilan Tuhan.(Ayat 6 – 9)
Cerita tentang Ananias yang dalam bahasa Ibrani disebut Hananiah yang berarti Tuhan itu Rahmani yang mau dipakai Tuhan untuk mempersiapkan Saulus menjadi hamba. Sesuai petunjuk Tuhan berjumpa di Jalan Lurus yaitu jalan yang lurus dan panjang dari Timur ke Barat tetapi jalan lain banyak yang sempit dan berkelok-kelok. Sekalipun ada keraguan dari Ananias tentang Saulus namun karena percaya kepada Tuhan yang memberi perintah, maka ia melaku-kannya karena pasti Tuhan menolong. (Ayat 10-14)
Tuhan mempunyai rencana yang indah bagi kehidupan Saulus. Tuhan berkata kepada Ananias yang diutus untuk melayani Saulus, bahwa Saulus adalah “alat pilihan-Nya” untuk memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa. Tuhan telah mengubah hidup Saulus secara total. Perjumpaan dengan Tuhan yang bangkit menjadi titik balik pertobatan. Sejak itu, Tuhan telah mengubah dari seorang penganiaya jemaat menjadi seorang hamba yang setia dari jemaat Tuhan, dari seorang yang memiliki keagamaan yang natural dan terperangkap dalam kepalsuan agama menjadi seorang manusia baru yang memiliki keagamaan yang sejati dalam Kristus. (Ayat 15 -16)
Ananias pergi untuk melakukan perintah Tuhan, mempersiapkan Saulus menjadi seorang hamba yang setia, taat dan berintegritas. Ananias menumpangkan tangan bagi Saulus. Menumpangkan tangan sama seperti para Rasul yang mempersiapkan orang-orang untuk melayani orang Miskin (Kisah 6:6). Baik para Rasul maupun Ananias dalam penumpangan tangan hanyalah sarana dari Tuhan untuk mempersiapkan hamba-hamba-Nya. Kemudian Saulus meng-alami kasih karunia Tuhan, ia dapat melihat kemudian ia dimeteraikan dalam Baptisan, penuh dengan Roh Kudus. Pulihnya kekuatan karena berkat makanan. Saulus kemudian disebut Paulus seorang yang dipenuhi Roh Kudus dan hamba yang memiliki Integritas. Perjumpaan dengan Tuhan dan apa yang dialami Paulus merubah kehidupannya.(Ayat 17-19a)
Makna dan Implikasi Firman
Bertobat adalah salah satu pintu masuk untuk berjumpa dengan Yesus. Pertobatan adalah suatu sikap penyesalan dan bertindak untuk meninggalkan kehidupan yang tidak berkenan dan menjadi hidup baru dalam Tuhan. Orang yang bertobat adalah orang yang menjadi teladan dalam perbuatan yang menyenangkan dan tutur kata yang baik.
Membangun suatu persekutuan dan persaudaraan yang indah harus berdasarkan kasih sehingga terhindar dari kebencian dan pengancaman serta tindak kekerasan seperti yang dipraktekkan oleh Saulus sebelum berjumpa dengan Tuhan Yesus. Kebencian, pengancaman dan tindak kekerasan akan menghancurkan persekutuan dan per-saudaran dalam keluarga, jemaat dan masyarakat. Jadilah orang yang mempersatukan dan mendamaikan dalam berbagai bidang kehidupan.
Hidup baru di dalam Tuhan adalah langkah penting untuk dipakai oleh Tuhan. Orang yang dipakai oleh Tuhan adalah sarana kesaksian tentang kebaikkan Tuhan bagi manusia dan dunia. Untuk itu jadilah Pelayan Khusus yang sungguh-sungguh melayani dengan berintegritas dan jadilah anggota jemaat yang bertanggung-jawab dalam berbagai bidang tugas baik sebagai Aparatur Sipil Negara, Guru, Dosen, TNI/Polri, Dokter/Perawat, Wiraswasta, Tani, dan lain-lain.
Gereja dalam panggilan pelayanan terus menjadikan keluarga Kristen sebagai sarana pembentukkan karakter dan bimbingan rohani. Dengan demikian anak-anak atau generasi muda yang dibentuk adalah generasi muda dengan karakter yang baik sebagai penangkal kejahatan, intoleransi dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
PERTANYAAN:
- Jelaskan makna Pertobatan Saulus menurut Kisah Para Rasul 9:1-19a.
- Jelaskan hambatan-hambatan yang menjadikan orang sulit untuk bertobat.
- Bagaiman cara hidup dengan buah-buah Pertobatan?
NAS PEMBIMBING: 2 Petrus 3:9
POKOK-POKOK DOA:
Semua orang untuk hidup baru dalam Tuhan, meninggalkan kehidupan lama yang tidak berkenan.
Kerukunan, persatuan dan kesatuan, persaudaraan, jauh dari konflik suku, agama, ras dan antar golongan.
Gereja untuk terus menjadi alat Tuhan dan terus menyuarakan perdamaian.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: KJ No.10 Pujilah Tuhan, Sang Raja
Pembukaan: “Bertobatlah”
Pengakuan Dosa Dan Pengampunan: KJ No. 249 Masih Banyak Orang Berjalan
Ses Pemb Alkitab: KJ No. 49 Firman Allah Jayahlah.
Persembahan: KJ No. 439 Bila Topan K’ras Melanda Hidupku
Nyanyian Penutup: KJ No 412 Tuntun Aku, Tuhan Allah.
ATRIBUT:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.