TEMA : “Diberkati Menjadi Alat Berkat”
Bacaan Alkitab: Amsal 22:1-6
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan. Shalom bagi kita sekalian.
Hari ini, sebagai bagian dari Gereja Masehi Injili di Minahasa, kita sangat bersyukur kepada Tuhan karena oleh perkenan-Nya, kita boleh merayakan Hari Persatuan Remaja GMIM. Hal ini menandakan bahwa kasih setia Tuhan tidak pernah berkesudahan, bahkan selalu baru setiap pagi, ketika mengemban tugas panggilan untuk bersekutu, bersaksi dan melayani demi kemuliaan nama Tuhan, lebih khusus dalam kepelayanan Remaja Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM).
Bagian Alkitab hari ini memberikan petunjuk bagi kita semua, teristimewa bagi Remaja GMIM agar menjadi Remaja yang diberkati Tuhan dan menjadi alat berkat-Nya bagi dunia ini. Tentu hal ini tidak mudah untuk dilakukan, apalagi di dunia yang terus berubah, yang sedang dilanda revolusi industri Four Point Zero 4.0, bahkan menuju pada Five Point Zero 5.0 dengan cirri khasnya yang negative atau positif sebagai dampaknya. Di dunia ini, kita sedang berjuang bersama untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangandan papan. Juga kita sedang berjuang untuk menjalin relasi di dunia yang pluralitas ini sambil berjaga-jaga terhadap segala kemungkinan yang bisa mencelakakan. Lebih khusus bagaimana kita mempertahankan jati diri, identitas dan komitmen untuk hidup dalam Tuhan sebagai orang muda, yang tidak mudah diobang-ambingkan sampai pada masa tua kehidupan. Mari kita berefleksi dari bagian Alkitab ini.
Pertama: Sekalipun kita mempunyai kerinduan untuk memenuhi setiap kebutuhan, termasuk prestasi dan prestise, bahkan ingin menjadi kaya, tapi jaga nama baik karena nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar. Jangan karena harta duniawi kita mengorbankan nama baik kita. Misalnya, ada yang melakukan hal-hal negative, bahkan ada yang ter-jerumus pada prostitusi dan tindakan kriminallainnya. Semua-nya akan menghancurkan nama baik, pribadi, keluarga, jemaat dan gereja. Akibatnya masa depan menjadi suram.
Kedua: Perhatikan kualitas hubungan yang baik dengan sesama. Usahakan selalu untuk saling mengasihi, karena dikasihi orang lebih baik daripada perak dan emas. Janganlah perak dan emas atau kekayaan dan kepentingan lainnya merusak persahabatan, persekutuan dan kekeluargaan. Perhatikan pergaulan sehari-hari, karena pergaulan yang jelek akan merusak kelakuan yang baik. Dengan mengasihi, orang akan menghargai kita dan dengan dikasihi orang, kita akan merasakan nilai yang lebih besar dari emas dan perak.
Ketiga: Perlakukan orang lain, baik kaya maupun miskin dengan baik karena yang membuat mereka semua ialah TUHAN. Jadi jangan baku pandang enteng. Yang kaya jangan pandang enteng kepada yang miskin dan yang miskin jangan pandang enteng kepada yang kaya. Jangan ada permusuhan satu sama lain, karena sama-sama diciptakan Tuhan. Jika perilaku ini ada, pasti akan menjauhkan kita dari jurang pemisah yang dapat menjadikan saling bermusuhan satu sama lain.
Keempat: Jadilah orang bijak, sebab ketika orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka. Ukuran menjadi orang bijak, adalah ketika seorang bertindak sesuai dengan firman Tuhan. Oleh sebab itu, penting sekali kita belajar dan mencintai Firman Tuhan karena kita akan dijadikan bijak supaya dapat terhindar dari malapetaka.
Kelima: Hiduplah dalam kerendahan hati dan takut akan Tuhan karena mendatangkangan jaran atau akibat yang bagus, yakni kekayaan, kehormatan dan kehidupan. Keren-dahan hati dan takut akan Tuhan adalah kunci mendapatkan kekayaan, kehormatan dan kehidupan. Biarlah hal-hal ini boleh menjadi gaya hidup (life style) kita dalam pergaulan sehari-hari untuk menggapai hari esok.
Keenam: Jaga hati, jangan serong sebab duri dan perangkap ada di jalannya. Kalau kita ingin memelihara diri jauhilah orang yang serong hatinya. Orang yang serong hatinya, bukan hanya membahayakan jalan hidupnya, tapi juga jalan hidup orang lain. Oleh sebab itu kita diminta untuk menjauhi orang-orang yang serong hatinya. Orang yang serong adalah orang yang tidak tulus, penuh tipu daya dan penuh kepalsuan. Kalau orang terjerumus dalam perilaku ini, jalannya akan penuh dengan duri dan perangkap, yakni kegagalan, kecelakaan, sakit penyakit dan malapetaka. Jagalah supaya hal ini tidak terjadi.
Ketujuh: Sebagai orang muda, perhatikan didikan yang baik dan hiduplah sesuai didikan Tuhan, supaya sampai masa tua tidak akan menyimpang daripada jalan itu. Artinya didikan yang baik akan menjadikan orang muda tetap terjaga jati dirinya, sampai masa tuanya. Oleh sebab itu jadilah orang muda yang mencintai didikan Tuhan.
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan.
Sebagaimana maksud dari penulisan kitab Amsal kepada umat Israel, supaya mereka menikmati berkat dari Tuhan dan menjadi berkat dalam kehidupan bersama, maka kita yakin, Firman Tuhan dalam kitab Amsal ini telah memberkati Remaja GMIM, sehingga boleh menjadi alat berkat Tuhan dalam kehidupan bersama. Selamat hari Persatuan Remaja GMIM. Tuhan Yesus kepala Gereja akan terus menuntun dan memberkati agar kita boleh menjadi berkat bagi orang lain dan bagi dunia ini, kemanapun kita pergi dan berkarya. Terpujilah nama Tuhan. Amin.