SOBAT obor, hidup sukses dan diberkati menjadi dambaan setiap orang. Tapi disaat dorongan untuk bisa hidup sukses dan diberkati itu ada. Manusia akhirnya menjadikan itu sebagai tujuan hidup sehingga tak jarang ada yang menempuhnya dengan cara-cara yang baik dan benar. Namun, ada pula yang melakukan tindakan tak terpuji untuk mendapatkannya. Tidak sedikit orang yang memakai jasa dukun atau jimat supaya dangangan warung atau usahanya laris. Ada yang berbuat curang terhadap saingannya supaya pekerjaannya berhasil, ada yang korupsi. Ironisnya, terkadang anak-anak Tuhan juga ikut melakukan tindakan-tindakan serupa. Memang, ada banyak cara untuk sukses dan menjadi kaya ditawarkan oleh dunia ini, namun hasil akhirnya tidak baik. Tak ayal, mereka akan senantiasa untuk melakukan apa saja demi memenuhi “standar hidup” yang diidam-idamkan.
Berbeda dengan banyak orang yang bersukacita karena mendapat sesuatu, barang atau uang, anak Tuhan harus bersukacita karena Tuhan. Bacaan Alkitab kita saat ini menguraikan alasan mengapa kita sebagai anak Tuhan harus bersukacita karena Tuhan, yaitu karena Tuhan menciptakan bumi yang manusia tinggali dengan kuasa dan kasih yang hangat. Dengan firman-Nya, Tuhan membuat bumi menjadi tempat yang dapat ditinggali manusia, maka patutlah kita takut-kagum, hormat, dan mengasihi Tuhan. Kita mungkin tidak menyadari bahwa lingkungan tempat tinggal kita adalah karya Tuhan. Tuhanlah yang melimpah umat manusia dengan kebaikan. Berkat seharusnya membuat kita lebih dekat kepada Tuhan, bukan menjauhkan dari-Nya. Tuhan bisa memberkati dengan uang, tetapi berkat Tuhan juga dilimpahkan dalam bentuk-bentuk yang lain. Sebuah pujian dengan syair indah berbunyi: “Berkat Tuhan mari hitunglah, kau ‘kan kagum oleh kasihNya”. Berkat Tuhan bisa membawa seseorang lebih mengasihi Tuhan Yesus dan tenang dalam menghadapi hidup. Bukan karena uang, tetapi karena penyertaanNya. Orang yang melihat berkat Tuhan hanya sekadar uang, hidupnya pasti sering merasa susah hati. Namun, orang yang memandang berkat Tuhan melampaui uang, hidupnya akan penuh dengan ucapan syukur. Amin (bfp)