SOBAT Obor, tantangan manusia di dunia era modern sekarang ini adalah semakin kurangnya kepedulian antar sesama manusia dan krisis kasih yang terjadi di mana-mana. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di era revolusi indistri 4.0 menuju era society 5.0 membuat manusia semakin tergantung pada gadget yang melaluinya manusia cenderung bisa dan dipermudah dalam bersosialisasi, bertransaksi, bekerja, belajar, bermain, bahkan beribadah tanpa berhubungan secara langsung dengan sesamanya karena semuanya bisa dilakukan melalui hubungan dalam jaringan internet lewat mediamedia sosial, aplikasi, game dan pertemuan secara online. Hal ini mengakibatkan ada keluarga yang tidak lagi memiliki kepedulian, kasih dan kemesraan antar anggota keluarga, seakan hubungan antar keluarga telah menjadi dingin karena masing-masing sibuk dengan gadget. Dunia maya telah menguasai konsentrasi manusia di dalam dunia nyata.
Bacaan kita saat ini, menampilkan bagaimana Naomi dan kedua menantunya saling peduli dan mengasihi sehingga mereka ada dalam suatu hubungan yang hangat dan akrab. Rut dan Orpa tidak mau berpisah dengan Naomi mertua mereka, betapa indahnya hubungan diantara mereka. Namun Naomi memiliki hati yang peduli dan tulus mengasihi kedua menantunya sehingga dengan lembut ia berbicara dengan mereka dari hati ke hati dan menyapa mereka dengan sapaan anak-anakku, dan terjadi komunikasi yang hangat diantara mereka. Naomi mengakui bahwa ia sedang mengalami hidup yang pahit, ia tidak ingin kedua menantunyapun mengalami hal yang sama dengannya. Ia mengharapkan apa yang baik bagi kedua menantunya.
Sobat obor, biarlah kita menjadi orang – orang muda yang tetap punya kepedulian dan kasih meskipun kita adalah generasi milenial yang memang tidak bisa dipungkiri sangat membutuhkan gadget dan internet, namun jangan sampai karena gadget kita kehilangan kepedulian dan kasih kepada orangtua, saudara, teman, terlebih kepada Tuhan. pergunakan gadget kita sejauh menunjang kerja, studi, dan karir kita tetapi yang terutama dalam hidup adalah bagaimana kita teguh beriman yang dinampakkan dalam kepedulian dan kasih ketika kita menghormati orang tua, menghargai sesama, dan memberi waktu kita beribadah kepada Tuhan. Karena Tuhan Yesus sudah lebih dulu peduli dan mengasihi kita. Amin. (PDW)