SOBAT obor, janji Tuhan bukanlah sembarang janji apalagi kalau Ia berjanji kepada manusia. Sebaliknya, manusia bisa saja mengingkar janji kepada orang tua, pacar, sahabat, saudara, teman pemuda atau
siapa saja seiring waktu berjalan maka janji tinggallah janji. Berbeda dengan janji Tuhan kepada manusia. Ketika Ia berjanji maka ia akan menepati-Nya. Sebab Tuhan tidak pernah salah bahkan tidak pernah ingkar janji. Janji Tuhan tidak pernah gagal. Janji Tuhan selalu ya dan amin. Janji Tuhan akan terjadi indah pada waktu-Nya. Mengapa demikian? Karena janji Tuhan mengandung kuasa, sebab ada kekuatan dan ada semangat baru bagi kehidupan umat manusia. Pada saat Tuhan berjanji, maka kehidupan manusia dijamin-Nya. Sesungguhnya janji Tuhan kepada manusia merupakan rancangan yang penuh damai sejahtera. Ia selalu menjanjikan yang terbaik bagi manusia sesuai dengan cara, kuasa, kasih, waktu bahkan kehendak-Nya yang luar biasa, heran dan dahsyat.
Itulah yang dialami Nuh dan keluarganya ketika mempersembahan korban bakaran yang harum di hadapan Tuhan. Tuhan berfirman bahwa Ia tidak lagi mengutuk bumi ini karena ulah manusia yang berbuat jahat bahkan tidak akan membinasakan manusia. Tetapi, Ia akan menyertai manusia di semua musim yakni musim menabur dan menuai, musim dingin dan panas, musim kemarau dan hujan, siang dan malam.
Sobat obor, ketika Tuhan berjanji kepada manusia maka Ia menempatkan manusia di bumi ini untuk memelihara dan merawat bumi ciptaan-Nya. Akan tetapi jika kita merusak dan mencemari bumi, maka bumi akan menjadi gersang lalu manusia akan terkena akibatnya. Kelangsungan hidup terancam punah. Apakah kita bisa mencegah kepunahan ini? Ya! Kita bisa berbuat sesuatu hal yang sederhana untuk menyelamatkan bumi. Seperti tanamlah pohon, bunga di halaman rumah, kebun, sekolah, gedung gereja dan kantor di mana kita bekerja. Hijaukan lingkungan. Berhematlah dengan air meskipun air sumur kita gunakan secara gratis. Ingat hanya satu persen yang bisa diminum, selebihnya air sumur hanya bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, serta buanglah sampah pada tempatnya. Oleh sebab itu, kita harus hidup harmoni dengan alam melalui gaya hidup sederhana, rendah hati, hemat energi dan peduli alam. Amin (NAH)