SOBAT obor, kita seringkali mendengar motivasi yang berkata : “Jangan pernah biarkan diri kita dimanfaatkan!”. Itu benar, selama itu dimaksudkan untuk hal yang buruk. Tapi kita harus bersedia jika hidup kita dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik. Karena bagaimana kita akan menjadi berkat bagi orang lain, jika kita tidak bersedia dimanfaatkan oleh orang lain, dalam hal ini untuk kebaikan sesama. Dalam bacaan kita, bisa dilihat bagaimana ciptaan Tuhan yang satu menjadi manfaat bagi ciptaan Tuhan yang lain. Seperti manusia menikmatimanfaat dari kambing domba, yang sudah sejak zaman Perjanjian Lama (PL), dijadikan hewan yang dipersembahkan bagi Tuhan. Selanjutnya dikatakan gandum memanfaatkan lembah dan diakhiri dengan semuanya bersorak dan bernyanyi. Ketika kehidupan kita menjadi manfaat bagi sesama, inilah yang membawa kesukaan bagi hidup ini. Tidak ada mahkluk yang hidup hanya untuk diri sendiri karena bahkan manusia diciptakan untuk memelihara semua ciptaan lainnya. Hanya orang yang tidak mengenal Allahlah yang tidak mau menjadi manfaat bagi Allah dan sesama.
Sobat obor, mari berikan diri kita dimanfaatkan oleh keluarga kita, saudara seiman, teman, oleh bangsa dan negara, dengan tujuan untuk mempermuliakan Tuhan. Hidup yang bisa dimanfaatkan untuk hal baik adalah tanda bahwa kita melayani, dan orang yang mau melayani hanyalah orang-orang yang rendah hati. Sebaliknya orang yang tinggi hati cenderung akan menilai tinggi dirinya sendiri sehingga tidak akan mau melayani, tidak mau dimanfaatkan dan hanya cenderung berpikir bagaimana memanfaatkan orang lain bahkan alam hanya demi keuntungan diri sendiri. Orang semacam ini adalah orang yang dibenci oleh Allah. Allah menatalayani ciptaan, bahkan Allah memberikan Anak-Nya datang sebagai Hamba dalam rupa manusia, mengosongkan diri dan taat sampai mati demi menyelamatkan manusia berdosa. Sobat obor, apakah kita tidak mau menjadi manfaat bagi alam dan sesama kita terutama bagi Tuhan? Mari menjadi manfaat, mari bersedia dimanfaatkan untuk kebaikan! Karena dengan demikianlah kita menjadi berkat secara nyata! Amin. (PDW) OBAT obor, kita seringkali mendengar motivasi yang berkata : “Jangan pernah biarkan diri kita dimanfaatkan!”. Itu benar, selama itu dimaksudkan untuk hal yang buruk. Tapi kita harus bersedia jika hidup kita dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik. Karena bagaimana kita akan menjadi berkat bagi orang lain, jika kita tidak bersedia dimanfaatkan oleh orang lain, dalam hal ini untuk kebaikan sesama. Dalam bacaan kita, bisa dilihat bagaimana ciptaan Tuhan yang satu menjadi manfaat bagi ciptaan Tuhan yang lain. Seperti manusia menikmatimanfaat dari kambing domba, yang sudah sejak zaman Perjanjian Lama (PL), dijadikan hewan yang dipersembahkan bagi Tuhan. Selanjutnya dikatakan gandum memanfaatkan lembah dan diakhiri dengan semuanya bersorak dan bernyanyi. Ketika kehidupan kita menjadi manfaat bagi sesama, inilah yang membawa kesukaan bagi hidup ini. Tidak ada mahkluk yang hidup hanya untuk diri sendiri karena bahkan manusia diciptakan untuk memelihara semua ciptaan lainnya. Hanya orang yang tidak mengenal Allahlah yang tidak mau menjadi manfaat bagi Allah dan sesama.
Sobat obor, mari berikan diri kita dimanfaatkan oleh keluarga kita, saudara seiman, teman, oleh bangsa dan negara, dengan tujuan untuk mempermuliakan Tuhan. Hidup yang bisa dimanfaatkan untuk hal baik adalah tanda bahwa kita melayani, dan orang yang mau melayani hanyalah orang-orang yang rendah hati. Sebaliknya orang yang tinggi hati cenderung akan menilai tinggi dirinya sendiri sehingga tidak akan mau melayani, tidak mau dimanfaatkan dan hanya cenderung berpikir bagaimana memanfaatkan orang lain bahkan alam hanya demi keuntungan diri sendiri. Orang semacam ini adalah orang yang dibenci oleh Allah. Allah menatalayani ciptaan, bahkan Allah memberikan Anak-Nya datang sebagai Hamba dalam rupa manusia, mengosongkan diri dan taat sampai mati demi menyelamatkan manusia berdosa. Sobat obor, apakah kita tidak mau menjadi manfaat bagi alam dan sesama kita terutama bagi Tuhan? Mari menjadi manfaat, mari bersedia dimanfaatkan untuk kebaikan! Karena dengan demikianlah kita menjadi berkat secara nyata! Amin. (PDW)