SOBAT Obor, terasa rancu memang mendapati kenyataan bahwadi daerah mayoritas Kristen di Indonesia ini khususnya di daerah Timur Indonesia, angka kriminalitas begitu tinggi. Bahkan di daerah pelayanan Gereja Masehi Injili di Minahasa ini sepertinya kekerasan jalanan, bahkan tetangga atau saudara menjadi santapan sehari- hari. Kita melihat penikaman dan pembunuhan terjadi dan sering viral. Tidak pandang bulu, kadang antar teman, juga orang yang tak saling mengenal, tapi yang parah bahkan saudara bersaudara sering mengalami hal seperti ini. Kita sering melihat para peneliti sosial mengemukakan fakta bahwa minuman keras yang begitu murah dan mudah didapat menjadi penyebab utama. Tapi, seharusnya bila iman dan moral kita terbentuk dengan kokoh dan teguh, sampai kita setengah sadar sekalipun, kita tak akan melakukan tindakan gegabah seperti itu.
Jika seorang berkata mengasihi Allah tapi membenci saudaranya maka ia adalah pendusta, kata Firman Tuhan. Betapa tegas Firman ini menyatakannya. Adalah sebuah kemunafikan bagi Tuhan jika manusia melakukan itu. Dengan kata lain, mengasihi Allah itu selaras dengan mengasihi manusia. Tak mungkin kita mengatakan mengasihi Tuhan bila kita tidak saling bertegur sapa dengan saudara kita. Kalau kita membenci saudara kita dan tidak mengampuninya, bisa saja kita disebut membenci Tuhan karena Allah adalah kasih. Maka berita Firman Tuhan di ayat ini ditutup dengan sebuah kalimat: “barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.” Perenungan Firman Tuhan ini tak perlu ditafsirkan banyak, yang paling penting ditanyakan langsung pada kita adalah: Apa kita betul saling mengasihi dengan saudara kita? Jangan- jangan sampai detik ini pun masih ada saudara dekat kita, mungkin orang tua, kakak adik yang sekian lama saling membenci. Oh, bertobatlah para pemuda, supaya kita tidak terus tenggelam dalam kebencian dan kita semakin menjauh dari Tuhan. Amin. (DLW)