SOBAT obor, Sang Perintis datang untuk membukakan jalan serta memudahkan maupun melancarkan langkah selanjutnya. Menjadi perintis bukanlah pekerjaan yang mudah; Ia harus tahu akan setiap rintangan, tantangan, penolakan, penghujatan, pencemoohan, penghianatan, penghancuran bahkan kematian. Sebab sebagai pendahulu, ia akan berhadapan dengan kemapanan yang sekian lama ada. Pembaharuan yang ingin dilakukan akan mendapatkan perlawanan dari mereka yang ingin tetap bertahan pada status quo.
Yohanes Pembaptis merupakan seorang yang mengagumkan dan menjadi teladan bagi setiap orang yang mau melayani Tuhan. Ia mempunyai posisi yang paling unik. Yesus juga menganggap Yohanes sebagai orang yang terakhir dan yang terbesar dalam urutan nabi: “Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan” (Lukas 16:16). Ia adalah nabi terakhir dalam Perjanjian Lama (PL), tetapi juga nabi pemula dalam Perjanjian Baru (PB). Yohanes Pembaptis, tokoh yang sudah sejak lama dinubuatkan menjadi utusan yang mempersiapkan jalan bagi datangnya Tuhan. Kutipan kitab nabi Yesaya, telah menjelaskan siapa dia dan apa yang tugasnya. Kehadirannya menjadi suatu awal dari kehadiran sosok yang luar biasa. Kepadanya diberi tugas untuk meluruskan jalan bagi kedatangan Sang Mesias. Yohanes Pembaptis menekankan pentingnya persiapan untuk menyambut kedatangan Tuhan itu.
Sobat obor, menjadi perintis atau pelopor itu berarti menjadi orang yang berjalan di depan. Kalau seseorang memasuki hutan belantara, dialah yang pertama kali masuk untuk “membabat rumput, pohon dan penghalang” atau membuka jalan sehingga orang di belakangnya tinggal mengikuti. Ia membangun infrastruktur agar dapat dimanfaatkan banyak orang. Ia juga memberikan tanda agar orang tidak tersesat. Sudah semestinya pelopor kebaikan mendapat nilai lebih, bahkan mendapatkan penghargaan. Karena pelopor menuntut pengorbanan dan resiko. Dia bisa dipandang aneh, menyalahi kebiasaan umum, menentang arus dan berjuang sendiri. Bersedialah jadi alat di tangan Tuhan, yang melalui kehadiran kita sesuatu yang baik tercipta. Amin (bfp)