SEBELUM Yesus naik ke surga, Alkitab menceritakan bahwa selama 40 hari lamanya, Ia menyempatkan diri untuk menjumpai muridmuridNya. Penampakan ini adalah tanda atau bukti bahwa Yesus benar-
benar bangkit. Kurang lebih Yesus menampakan diri 10 kali, setelah kebangkitanNya. Ia menampakan diri kepada murid-muridNya, kepada Maria Magdalena, Simon Petrus, Dua orang murid-Nya yang sedang dalam perjalanan menuju Emaus, kepada Yakobus, dsb. Dalam perikop yang kita baca, Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya di suatu kamar tempat mereka menyembunyikan diri. Mereka memiliki ketakutan yang luar biasa karena takut akan mengalami nasib yang sama seperti sang Guru.
Firman Tuhan saat ini sesungguhnya berbicara tentang realitas kebangkitan. Karena, tidak sedikit orang waktu itu beranggapan bahwa penampakan Kristus yang telah bangkit itu tidak lebih dari pada penglihatan para murid. Memang penglihatan itu ada, tapi toh hanya sebuah penglihatan. Bahkan ada yang berkata, itu bukan penglihatan tapi halusinasi para murid. Namun Alkitab secara tegas menekankan bahwa Kristus yang bangkit bukanlah suatu penglihatan, halusinasi, atau bahkan hanya roh, tapi benar-benar orang. Benar-benar bahwa kubur telah kosong dan bahwa Kristus yang telah bangkit itu mempunyai tubuh yang sungguh-sungguh, memiliki tanda bekas tusukan paku dan tusukan di lambungnya. Tujuan utama dari injil adalah untuk menerangkan sejelas-jelasnya, bahwa kebangkitan itu adalah realitas (kenyataan). Bukan hanya suatu penglihatan, bukan isapan jempol semata dari imajinasi seseorang yang sedang bersemangat dan bergembira, tapi yang bangkit adalah Yesus yang telah mengalahkan maut.
Sobat obor, Yesus selalu rindu berjumpa dengan orang-orang yang mengasihi-Nya. Karena itu, setelah kebangkitan-Nya, Ia segera berjumpa dengan para murid. Ia tahu betapa hancurnya hati mereka kehilangan sang Guru yang begitu dikagumi. Ia menyapa dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu”. Sapaan yang sama, sesungguhnya juga ditujukan dalam kehidupan kita. Jika kita begitu mencintai Yesus, maka dengan segera Ia akan menjumpai kita. Karena itu, mari kita terus mengundang Yesus dengan cinta kasih yang murni. Undang Dia agar dapat menguasai hidup kita. Amin (MT)