SOBAT obor, pernahkah engkau menyampaikan pujian kepada seseorang? Apa alasanmu memujinya. Apakah tulus atau bulus? Sebab pujian yang tulus harus dengan jiwa; seperti halnya pemazmur “Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Suatu ekspresi yang sungguh dan jujur dari hati pemazmur yang disampaikan kepada TUHAN Allah yang besar, agung dan semarak. Sebab TUHAN Allah, adalah Raja atas ciptaan-Nya. Yang diciptakan ada dalam kuasaNya. Siapakah sesungguhnya kita manusia yang hanyalah hasil ciptaan-Nya dan bergantung kepada-Nya? Apa yang dapat kita perbuat tak akan bisa melebihi kuasa-Nya? Ia mengendalikannya dan tak ada satupun yang dapat menolaknya. Mampukah kita mengelak dari kehendaknya? Siapakah kita jika tanpa TUHAN Allah?
Sobat obor, masihkah kita mengelak untuk memuliakan atau memuji akan TUHAN Allah? Apakah kita tidak pernah menyadari bahwa semua yang kita lihat, rasakan dan nikmati dari alam semesta ini seperti air, udara, hutan menghijau, rumput yang hijau, bunga berwarna-warni, laut yang luas, langit dan awan, matahari, bulan serta bintang dan banyak lagi keindahan termasuk pelangi juga binatang-binatang yang hidup ditempatnya masing-masing. Semua itu telah memberi keindahan dalam hidupmu yang mungkin juga telah mengisi story, reel dan berbagai info di akun pribadimu. Baik itu berupa gambar atau kata-kata. Semuanya telah TUHAN Allah berikan bagi kita, karnanya layaklah kita memuji DIA, Tuhan yang kita sapa dan kenal dalam nama Tuhan Yesus Kristus sang Pencipta Besar itu. Seperti ungkapan pujian dalam NNBT No. 43, “Pujilah Allah semesta alam, yang maha kaya dan mulia. Segenap bumi angkatlah kidung Sang Raja sorga t’lah datanglah. Dia b’ri berkat melimpah ruah, tak kekurangan anugerah. ku puji Tuhan, sumber hidupku damai sentosa selamanya”. Dari ungkapan lagu ini, kita sebagai orang muda kita di ajak untuk memuji Tuhan sebab berkat-Nya melimpah bagi kita. Seperti dalam teks asli tertulis barak nefesy et Adonai yang artinya TUHAN memberkati napas, hati dan jiwa kita. Sebab Dialah Allah yang sangat besar (Ibr. Gadal meod) sehingga Dia layak untuk menerima pujian dalam kehidupan ini. Tetaplah memuji TUHAN disepanjang hidupmu. Amin. (ARMI)