DODOKUGMIM.COM – Jemaat yang dikasihi Yesus Kristus…
Tema perenungan kita diminggu berjalan ini adalah Persembahkanlah Korban Syukur dengan Ucapan Bibir Yang memuliakan-Nya
Membaca tema ini yang ada dibenak kita sudah pasti ini adalah sebuah ajakan yang datang dari Kristus bagi kita umatNya. Yaitu ajakan untuk disetiap waktu dan keadaan, supaya kita umat-Nya dapat mempersembahkan Korban syukur termasuk persembahan totalitas hidup kita sebagai bentuk ucapan bibir yang memuliakan nama Tuhan.
Saudara – saudaraku …
Mempersembahkan korban syukur disaat keadaan kelimpahan, disaat keadaan aman dan bahagia adalah hal yang biasa dilakukan oleh kita. Tetapi bagaimana disaat hidup kita penuh kekurangan, pergumulan dan dalam kesulitan. Apakah kita masih setia untuk tidak meninggalkan panggilan iman itu? Apakah persembahan korban syukur masih dapat diberikan/dilakukan?
Kehidupan komunitas Kristen yang menjadi alamat penulisan Surat Ibrani adalah orang – orang Kristen yang sementara mengalami penganiayaan dan tekanan . Mereka mengalami penghinaan dan penyiksaan. Dan situasi ini menyebabkan ada diantara mereka yang tidak tahan, tidak mampu lagi memelihara iman mereka dan ada yang hendak meninggalkan iman percaya kepada Yesus.
Dalam keadaan inilah, maka orang – orang Kristen diingatkan dan dinasehati oleh Penulis Surat Ibrani untuk tetap setia dalam hal iman mereka kepada Allah. Bagi Penulis, kondisi tertekan dan terhimpit janganlah kemudian membuat mereka meninggalkan Tuhan. Tetapi justru sebaliknya, dalam situasi tersebut mereka harus semakin menunjukkan kualitas iman yang terus terpelihara, kualitas iman yang tetap memuliakan Allah.
Saudara – saudaraku ..
Kualitas iman seperti apa yang menjadi nasehat Penulis bagi orang – orang Ibrani sebagai bentuk memuliakan nama Tuhan. Dalam teks perikop ini dijelaskan diantaranya :
- Penulis memanggil orang – orang yang percaya untuk melaksanakan berbagai kewajiban yang baik sebagai bagian menyenangkan hati Allah/ memuliakan Allah yaitu dengan Memelihara Kasih persaudaraan. Penulis menyebutkan bahwa semangat kekristenan adalah semangat hidup dalam kasih seperti yang diajarkan Allah. Karena itu di masa – masa penuh aniaya dan tekanan yang sementara dialami oleh mereka, hidup penuh kasih satu dengan yang lain sebagai umat Tuhan akan membawa semangat bagi mereka untuk terus berkarya.Dimasa sulit, Orang Kristen harus selalu saling mengasihi dan hidup sebagai saudara. Sebab mengasihi saudara memiliki makna mengasihi Allah Bapa di sorga, dan mereka yang mengasihi Allah akan bertumbuh di dalam kasih satu dengan yang lain. Selanjutnya, dalam rangka memelihara hubungan dengan sesama maka umat Tuhan juga diajak untuk mengingat orang – orang hukuman. Coba kita membayangkan kalau kita seperti mereka, dalam keadaan terhukum! Apa yang kita butuhkan? Sudah tentu adalah perhatian dan kasih sayang dari orang lain. Begitu juga yang dibutuhkan oleh orang – orang yang sementara terhukum.
- Dalam situasi dan kondisi apapun, umat Tuhan diajak untuk memelihara kekudusan perkawinan. Mari memperlakukan Pekawinan dengan penuh hormat karena dimata Allah Lembaga perkawinan adalah Lembaga terhormat. Cara menghormati perkawinan adalah dengan hidup saling setia. Jangan mencemari perkawinan dengan hubungan yang terlarang atau perzinahan karena orang – orang sundal dan pezinah akan dihukum Allah.
- Umat Tuhan dinasehati memelihara kekudusan hidup dengan tidak menjadi hamba uang. Firman Tuhan katakan cukupkanlah dengan apa yang ada padamu (ayat 5). Kuasailah dan tundukanlah nafsu dan keinginan yang berlebihan yang ada dalam diri kita. Dengan hidup senantiasa mencukupkan diri pada apa yang ada, maka kita akan senantiasa hidup bergantung kepada Tuhan. Bahwa DIA adalah Jehovah Jireh/ Allah yang menyediakan segala apa yang kita butuhkan.
- Hiduplah saling menghargai dan menghormati, terutama bagi para pemimpin yang menyampaikan Firman Allah. Ingatlah mereka dan contohlah cara beriman mereka yang tidak berpaling dari Firman Tuhan. Dengan melakukan itu maka, iman kita juga akan terpelihara karena contoh dan teladan yang didapatkan dari mereka. Kita akan diberi semangat untuk memandang hidup sampai akhir hidup kita situasi apapun yang sementara terjadi.
- Penulis Ibrani memberikan penegasan kepada Umat Tuhan tentang Kristologi Yesus bahwa Yesus Kristus tetap sama baik kemarin, hari ini besok dan sampai selama – lamanya. Karena itu jangan pernah ragukan penyertaan-Nya. DIA ada dan berkuasa dalam setiap lintasan waktu kehidupan yang sementara kita jalani. Karena itu peliharalah iman kepada Yesus, jangan mau disesatkan oleh pengajaran sesaat yang tidak memberikan jaminan kehidupan kini dan selamanya
- Yang terakhir adalah puncak dari nasehat yaitu marilah mempersembahkan korban syukur kepada Allah. Roma 12 : 1 berkata “ Karena itu saudara – saudara demi kemurahan Allah aku menasehatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah, itu adalah ibadahmu yang sejati”.
Mempersembahkan korban syukur kepada Allah adalah ucapan bibir yang memuliakan namanya. Bicara tentang ucapan bibir tidak hanya sekedar kata – kata semata tetapi juga totalitas hidup kita. Apa yang kita perbuat setiap waktu dan keadaan, kehidupan kita setiap hari hendaklah melakukan yang kudus untuk Tuhan. Karena ukuran yang dipakai disini bukan untuk menyenangkan manusia tetapi menyenangkan hati Allah.
Saudara – saudara ku yang kekasih didalam Tuhan Yesus Kristus..
Belajar dari bacaan firman Tuhan ini maka pembelajaran berharga bagi kita umat Tuhan dimasa kini adalah :
Situasi apapun yang sementara dialami oleh kita sekarang ini, apakah itu penindasan, kesulitan dan penganiayaan, panggilan untuk tetap mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan dengan ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya adalah panggilan yang harus terus menerus dilaksanakan dengan setia.
“Dalam dunia penuh kemelut ini” Kita dipanggil untuk terus bersaksi lewat kehidupan yang nyata mulai dari memelihara kesetiaan hidup secara vertical dengan Tuhan. Jangan meninggalkan Tuhan, tetap setia dan berharap kepada-Nya karena Tuhan kita tidak pernah berubah dalam kasih dan pemeliharaannya baik kemarin hari ini esok dan sampai selama-lamanya.
Peliharalah kekudusan hidup dalam keluarga, suami isteri harus terus saling setia dan tidak mencemarkan kudusnya perkawinan. Janganlah karena pergumulan karena kesulitan -kesulitan ekonomi dalam rumah tangga selanjutnya membuat suami isteri tidak menghormati perkawinan. Uang bukanlah segala – galanya dalam hidup ini, hiduplah sederhana dan selalu mengucap syukur dengan apa yang telah diberikan Tuhan bagi kita setiap hari. Andalkanlah Tuhan dan hiduplah bersandar pada-Nya karena Dia adalah Jehova Jireh/ Allah yang menyediakan apa yang kita butuhkan dan perlukan dihidup ini.
Dan pada akhirnya persembahkanlah senantiasa syukur kepada Tuhan. Jangan lupa berterima kasih terhadap apa yang telah Allah berikan dalam hidup kita setiap hari. Bukan hanya dengan ucapan bibir semata tetapi dalam tindakan nyata dengan memperhatikan sesama yang membutuhkan.
Tuhan Yesus memberkati Firman-Nya dan memberkati kita semua. Terpujilah Tuhan dengan Firman-Nya.. Amin.