Tabur Tuai
Ester 6:12
Seringkali kita mendengar “apa yang ditabur, itu yang akan dituai”. Petani yang menanam buah mangga tidak mungkin menuai buah durian. Demikian juga halnya dengan perbuatan manusia, setiap perbuatan manusia memiliki konsekuensi hidup. Jika perilaku manusia menaburkan kebaikan maka kebaikanlah yang akan dituainya. Sebaliknya jika melakukan perbuatan tidak baik yang ditaburkan maka akan dituai sesuatu yang tidak baik.
Konteks bacaan firman Tuhan saat ini mengisahkan dua konsekuensi hidup yang berbeda sebagai hasil perbuatan dari orang yang berbeda. Pertama, Mordekhai setelah menerima penghargaan dan penghormatan dari raja Ahasyweros sebagai buah pengorbanannya yang tulus, kembali ke tempat kerja dan runitas dengan suasana hati yang tenang. Kedua, Haman tidak memperoleh apapun dari raja bahkan setelah peristiwa penghargaan bagi Mordekhai, ia pulang dengan tergesa-gesa dan bersedih hati, akibat tindakan yang jahat. Setiap upaya yang mendatangkan keselamatan banyak orang atau niat baik pasti mendapatkan berkat. Tetapi sebaliknya setiap rencana jahat dan upaya yang akan menggagalkan suatu kebaikan membawa kehancuran.
Hari ini adalah hari buruh sedunia. Memaknai hari buruh sedunia, firman Tuhan menuntun kita untuk semakin memaksimalkan kinerja dengan meningkatkan etos kerja yang baik. Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, mencintai pekerjaan atau profesi apapun yang Tuhan telah karuniakan kepada masing-masing. Sebab ada jaminan atau upah dari orang-orang yang rajin bekerja, jerih payah mereka tidaklah sia-sia. Orang yang rajin bekerja takkan pernah kekurangan, kesejahteraan hidup menjadi bagian hidup mereka. Bagi mereka yang malas bekerja berakibat pada menderita kemis-kinan. Namun kasih karunia Allah selalu berlaku bagi setiap orang percaya dan yang menyadari segala kesalahannya serta pada kehendak-Nya akan diberkati. Amin.
Doa: Ya Allah Bapa, Maha Pengasih dan Penyayang, kasih-Mu kiranya senantiasa menyertai kami supaya kami selalu menabur kebaikan untuk kemuliaan nama Tuhan. Amin.