Terhitung di antara Penjahat
Markus 15:27-28
Proses penyaliban Yesus dikisahkan oleh keempat Injil dengan jelas, termasuk fakta bahwa Yesus tidak disalibkan seorang diri, melainkan disalibkan bersama dengan dua orang penyamun. Keterangan bahwa kedua orang penyamun disalibkan bersama-sama dengan Yesus menegaskan bahwa kisah penyaliban Yesus bukanlah cerita fiksi yang dikarang oleh penulis Injil. Penulis Injil mengisahkan kisah penyaliban Yesus sebagaimana yang terjadi di Golgota. Kata Yunani “penyamun” sendiri adalah lestas, dan menunjukkan bahwa keduanya adalah orang yang melakukan kejahatan dan kekerasan, sebagaimana Barabas (bnd. Yoh. 18:40). Kejahatan dan kekerasan yang dilakukan kedua orang tersebut kemungkinan besar adalah pemberontakan yang mereka lancarkan terhadap tentara pendudukan Romawi, di dalamnya tindakan pembunuhan. Hal tersebut secara implisit dijelaskan di dalam Markus 15:7, “Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melaku-kan pembunuhan dalam pemberontakan.” Keduanya pastilah masuk dalam kelompok beberapa orang pemberontak ter-sebut yang dipenjarakan bersama dengan Barabas dan akhirnya dihukum mati oleh Pilatus bersama-sama dengan Yesus. Yesus yang disalibkan bersama-sama dengan dua penyamun ini sekaligus menegaskan bagaimana dunia mem-perlakukan Yesus dengan menganggapnya sebagai penjahat yang sama dengan para penyamun tersebut. Yesus dipandang sebagai pelaku kejahatan dan tindak kriminal yang berat. Namun demikian, Yesus mengorbankan diri-Nya dan menanggung semua penderitaan dan kehinaan tersebut dalam ketaatan-Nya kepada Bapa. Hal tersebut sekaligus meng-genapi kata-kata nabi Yesaya, “dan dalam matinya, ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat keke-rasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya” (Yes. 53:9).
Menghayati kesengsaraan Yesus di hari Jumat Agung ini, kita diingatkan bahwa Yesus telah mengambil tempat di mana kita yang berdosa ini seharusnya berada. Maka, sebagai keluarga Kristen, masihkah kita mau hidup di dalam dosa terus-menerus? Amin.
Doa: Tuhan Yesus, terima kasih sudah menanggung hukuman yang seharusnya kami tanggung. Tolong kami hidup dalam ketaatan kepada-Mu dan menolak segala bentuk dosa. Amin.