Matius 27:7-8 ,
(7) Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing.
(8) Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah.
Harga Pengkhianatan
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Firman hari ini mengungkapkan imam-imam kepala menggunakan uang yang diterima dari Yudas Iskariot untuk membeli tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk. Tanah ini digunakan untuk menguburkan orang asing dikenal dengan nama “Tanah Darah” karena uang itu berasal dari pengkhianatan terhadap Yesus Kristus. Uang hasil pengkhianatan diputuskan tidak boleh dimasukkan dalam peti persembahan di Bait Suci tetapi dibeli tanah untuk pekuburan. Pekuburan orang asing itu yang disebut “Tanah Darah” masih ada dan dikenang sampai sekarang. Menjadi pelajaran bagi kita ialah, tindakan pengkhianatan berkonsekuensi terus dikenang dan memberi dampak jangka panjang, baik dalam kehidupan pribadi dan keluarga, maupun dalam masyarakat.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Firman hari ini mengajak kita untuk merenungkan pilihan-pilihan yang kita ambil dalam hidup, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam keluarga. Pilihan-pilihan yang kita ambil, meskipun tampaknya tidak terlalu penting, dapat membawa konsekuensi yang besar, bahkan mewariskan dampak yang akan dirasakan oleh generasi yang akan datang. Sebagai keluarga Kristen, kita diajar untuk membuat keputusan yang bjaksana, berdasarkan prinsip-prinsip Firman Tuhan. Bukan sekadar karena dorongan keuntungan duniawi. Dalam keluarga Kristen, setiap keputusan, baik yang besar maupun kecil, harus mencerminkan nilai-nilai yang benar dan mengarah pada kebaikan bersama, bukan justru menyebabkan kita atau orang lain menanggung akibat buruk yang berkepanjangan. “Tanah Darah” yang dibeli dengan uang pengkhianatan, mengingatkan kita bahwa tindakan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan Allah dapat meninggalkan bekas yang sulit dihapus. Namun, keputusan yang kita buat dalam kasih dan kebenaran akan memberi dampak yang positif dan membangun.
Doa: Ya Tuhan Allah, terima kasih atas pengajaran-Mu yang selalu mengingatkan kami untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran dan kasih-Mu. Kami berdoa agar Engkau memberi kami hikmat dalam setiap pengambilan keputusan yang kami buat, baik dalam keluarga maupun dalam kehidupan pribadi. Bantulah kami untuk menjauh dari keputusan yang salah agar selalu berjalan di jalan-Mu. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.