Markus 5:38-40
Mengapa kamu ribut dan menangis?
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Ekspresi orang menyaksikan kematian adalah menangis dan meratap. Menangis sebagai respons emosional karena kebahagiaan, keharuan dan rasa sakit fisik. Sedangkan meratap disertai dengan suara keras dan teriakan karena penderitaan yang sangat berat, seperti kematian seseorang yang dicintai. Mengapa teks firman mengatakan ada yang menangis dan ada yang meratap?
Ketika Yesus Kristus mengatakan “anak ini tidak mati, tetapi tidur! Tetapi mereka menertawakan Dia.” Dalam konteks budaya dan agama Yahudi ada kelompok orang yang walaupun tanpa ikatan keluarga dan kerabat dibayar untuk meratapi orang yang mati. Jadi kita dapat mengerti mengapa mereka yang meratap dan dapat tertawa dalam situasi yang sama.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Ada yang menarik dari firman hari ini yaitu, Yairus dan istrinya tidak larut dalam tangisan dan ratapan. Yesus Kristus membawa mereka berdua ke dalam kamar anak itu. Dan mereka berdua mengikuti perintah-Nya! Mengikuti jalan hidup yang diteladankan oleh Yesus Kristus tidak mudah. “Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” (Matius 16:24) Menyangkal diri berarti mengabaikan perasaan, kebutuhan dan keinginan diri sendiri demi mempertahankan identitas sebagai murid, baik oleh karena tekanan dari luar atau dari dalam. Memikul salib adalah kiasan untuk sabar dan tabah, meskipun sulit atau menyakitkan menanggung beban, penderitaan dan tanggung jawab yang berat.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Tidak larut dalam tangisan dan ratapan walaupun menghadapi kematian anak yang dicintai adalah sikap orang percaya kepada Yesus Ktistus. “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Yesus Kristus telah mengalahkan maut dan bangkit. “Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.” (Roma 6:4)
Sebagai keluarga Kristen, kita diingatkan agar jangan larut, hanyut dan menjual iman oleh karena beratnya tekanan hidup ketika keinginan dan kebutuhan tidak terpenuhi serta kehilangan sesuatu yang berharga. Janganlah ancaman dan hinaan menggoyahkan iman kita sebab banyak orang yang tidak percaya pada kuasa Yesus Kristus menertawakan iman kita. Tetaplah dalam keyakinan iman, bila Yesus Kristus berada di tengah keluarga pasti kita bahagia. Amin.
Doa: Ya Yesus Kristus, hadirlah terus di tengah keluarga kami. Jangan biarkan kami terpengaruh dan terhanyut oleh keadaan sehingga hilang keseimbangan, terutama kehilangan iman. Amin.