Periksa Sebelum Bertindak
Kisah Para Rasul 17:8
Emosi adalah fenomena psikologis (kejiwaan) yang ada pada setiap orang, dan bila emosi itu muncul, tidak ada yang dapat dengan cepat meredamnya, tetapi yang ada ialah orang dapat mengendalikan emosi beberapa saat sesudah hal itu muncul dalam dirinya. Emosi ada yang terlihat meledak-ledak, ada juga yang dapat disikapi dengan tenang; dan biasanya hal ini muncul ketika mendengar hasutan atau melihat sesuatu yang tidak disetujui, atau yang dapat mengancam dan mengganggu rencana kehidupan seseorang.
Pembacaan Alkitab kita hari ini, yaitu ketika orang banyak dan pembesar kota mendengar hasutan dari para preman pasar itu, mereka menjadi gelisah. Kata “gelisah” dalam ayat ini berarti emosi mereka tersulut, hasutan itu berhasil memancing amarah orang banyak dan para pembesar kota Tesalonika, yang dengan itu mereka melalaikan satu kewajiban yaitu mengecek dan meneliti kebenaran dari hasutan itu, sehingga Yason dan saudara-saudara seimannya menjadi korban. Padahal dalam pengadilan rakyat pada waktu itu, azas demokrasi menjadi salah satu unsur untuk berbagai pertimbangan untuk menemukan sebuah kebenaran, yaitu pembelaan diri (Kisah Para Rasul 22:1; 26:1).
Sebagai keluarga Kristen, kita diajak untuk menolak jauh-jauh tindakan yang keliru dalam pengambilan keputusan keluarga. Sebab kita bisa saja terpancing emosi dan marah saat kita mendengar berita atau isu di sekitar kita, namun cara terbaik mengatasi hal ini ialah kita harus cermat dengan periksa sebelum bertindak untuk melakukan kebenaran dari sebuah berita atau isu, lalu cek ulang kepastian dari apa yang kita dengar, supaya bila kita bertindak, maka kita terhindar dari kesalahan yang merugikan dan mengorbankan orang lain.
Doa: YaTuhan, anugerahkan hikmat-Mu kepada kami, agar kami semakin bijaksana dalam menghadapi persoalan hidup, berlaku adil, dan tidak hanya mendengar cerita orang dalam setiap keputusan kami. Amin.