Yesaya 53:10-11,
Hikmat Orang Benar Membenarkan Banyak Orang
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Tidak mudah menjadi orang benar, jauh lebih mudah menjadi orang yang membenarkan diri. Menjadi orang benar berarti hidup sesuai kehendak Tuhan Allah, sedangkan membenarkan diri adalah hidup sesuai kehendak diri sendiri. Hal ini bisa terjadi karena kecenderungan manusia adalah membenarkan diri sendiri.
Firman hari ini menyatakan bahwa Sang Hamba yang menderita itu, disebut oleh Tuhan Allah sebagai orang benar (tsadiq ‘abdi) (ayat 11). Bukan Sang Hamba yang menyebutnya benar, melainkan Tuhan Allah sendiri. Melihat bentuk kata kerja hifil, menjelaskan bahwa Tuhan Allah yang telah membenarkannya, atau membuatnya benar. Itu berarti apa yang dilakukan oleh Sang Hamba adalah benar di hadapan Tuhan Allah yaitu, ketaatan, kerelaan untuk menderita bagi banyak orang, kasihnya kepada Tuhan Allah dan sesama manusia – terlebih terhadap mereka yang berdosa – adalah hal-hal yang dipandang benar oleh Tuhan Allah.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Hal ini jauh berbeda dengan pandangan manusia tentang kebenaran diri. Pengetahuan Sang Hamba (ayat 11) tentang kebenaran Tuhan Allah membuat ia melakukan kehendak-Nya dan dengan tindakan-Nya, Ia membenarkan banyak orang dan memikul akibat kejahatan mereka. Orang benar adalah orang yang dibenarkan menurut ukuran kebenaran Tuhan Allah yang dilihat dari ketaatan dan kesetiaan untuk melakukan kehendak-Nya dalam kehidupannya. Orang benar hidup sepenuhnya bergantung hanya kepada Tuhan Allah saja. Ia tidak membenarkan dirinya sendiri melainkan Tuhan Allah yang menyatakan dirinya benar.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Di masa sekarang ini, semua orang percaya diajak untuk tidak mencari kebenaran sendiri dan mengabaikan Tuhan Allah. Kiranya pengajaran nabi Yesaya tentang ukuran kebenaran Tuhan Allah: ketaatan, kerelaan untuk menderita bagi banyak orang, dan kasih yang besar kepada Tuhan dan sesama, akan mewarnai kehidupan dan pelayanan kita. Keluarga Kristen harus menerapkan nilai-nilai kebenaran tersebut dalam kehidupannya dan dalam relasinya satu sama lain. Sehingga, tidak akan ada yang merasa diri paling benar, tidak ada yang memaksakan kebenarannya sendiri kepada orang lain. Melainkan kebenaran Tuhan Allah yang diterima sebagai kebenaran yang satu-satunya dan berlaku bagi semua orang. Dengan demikian, kita akan dibangun menjadi keluarga Kristen yang takut akan Tuhan Allah.
Doa: Ya Tuhan Allah, kami bersyukur karena firman-Mu selalu menuntun kami untuk mengerti kehendak-Mu. Mampukan kami untuk mau melakukan nilai-nilai kebenaran-Mu dalam kehidupan setiap hari. Amin