Jangan Takut, Percayalah !
Markus 4:40
Ketakutan berarti suatu proses pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai respons terhadap peristiwa-peristiwa tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Takut juga berarti persepsi ancaman yang tak dapat dikendalikan atau dihindari. Ketakutan adalah salah satu sikap yang dimiliki oleh siapapun tanpa terkecuali sebab ketakutan adalah sebuah kewajaran yang menghantar kita menjadi taat pada Tuhan.
Firman Tuhan saat ini, memperlihatkan respon para murid terhadap situasi yang mereka alami dimana taufan dan ombak melanda perahu mereka. Ketakutanpun dialami para murid saat berhadapan dengan amukan taufan yang sangat dahsyat. Para murid menyadari bahwa amukan taufan dan ombak yang ganas itu mengancam kehidupan mereka. Lalu, Yesus mengingatkan mereka tentang rasa takut itu. Ia berkata “Mengapa kamu begitu takut?, Mengapa kamu tidak percaya?”. Tuhan Yesus menegur para murid dengan nada yang tegas. Yesus sepertinya ingin mengatakan “semestinya kamu tidak perlu takut, dan semestinya kamu percaya kepada-Ku”. Para murid yang selalu bersama Yesus kelihatannya masih meragukan kuasa Yesus selama ini. Iman para murid diuji, Yesus mendidik mereka, memberi nilai korektif (mengoreksi) atas sikap mereka yang plin-plan (ragu-ragu) atau menyangsikan kuasa Yesus.
Keluarga Kristen, pernahkah kita berpikir bahwa Tuhan terkadang menggunakan pergumulan dan penderitaan untuk menguji mentalitas kita dalam beriman kepada-Nya? Memang kita percaya, namun kepercayaan itu tidak menjamin bebas dari kesukaran atau persoalan-persoalan hidup. Kondisi hidup keluarga yang terpuruk sekalipun, kita diharapkan untuk tidak meragukan kuasa Yesus. Sebaliknya, tetaplah percaya dan mengandalkan hidup sepenuhnya pada Tuhan tanpa keraguan sedikitpun karena Yesus sanggup meredakan dan memberi keteduhan dalam hidup. Amin.
Doa: Ya Tuhan, berilah kami Roh-Mu agar kami tidak takut, namun tetap percaya bahwa Tuhan Yesus berkuasa atas pergumulan hidup. Amin.