Berdoalah Sambil Memegang Janji Tuhan
Nehemia 1:8-9
Apa yang menarik dari doa Nehemia? Pertama ia berdoa dengan sungguh-sungguh dalam ketulusan, kedua ia sadar akan siapa dirinya di hadapan Tuhan bahwa ia hanyalah seorang yang berdosa, yang ketiga ialah ketika Nehemia berdoa ia memegang apa yang telah dijanjikan Tuhan sesuai dengan Firman-Nya kepada Musa.
Doa Nehemia dilandasi atas percaya pada janji setia Tuhan bagi umat-Nya sehingga doanya tidak meminta hal-hal yang berlebihan atau yang aneh-aneh untuk bangsanya. Nehemia tidak meminta sesuatu tanpa dasar yang pasti, ia melandasi semuanya itu sesuai firman Tuhan dan sesuai janji Tuhan. Ia tahu bahwa janji Tuhan sudah lebih dari cukup untuk memulihkan kembali Yerusalem yang mengalami kehancuran. Ketaatannya kepada Tuhan membuat dia bukan hanya memahami firman Tuhan tetapi memahami apa yang sebenarnya terjadi menimpa Yerusalem yaitu ketidak-taatan dan ketidak-setiaan mereka pada Tuhan. Tuhan telah memilih Yerusalem sebagai kota dimana nama-Nya akan diam di situ, kehancuran tembok-tembok kota membuat bangsa lain mencela Yerusalem itu berarti juga mencela kemuliaan Tuhan. Makanya ia berdoa agar supaya Yerusalem dipulihkan supaya nama Tuhan boleh diam dan dimuliakan lagi di Yerusalem.
Sebagai keluarga Kristen mari kita mencontohi sikap dan tindakan Nehemia ini. Dia berdoa bukan hanya bagi dirinya sendiri, ia pun berusaha untuk berdoa sesuai dengan kehendak Allah. Ia memegang janji-janji Allah terhadap umat-Nya. Demikian juga dengan kita, berpegang pada janji Allah, mengungkapkan dalam doa dan percaya janji Allah tidak pernah berubah dahulu, kini dan sampai selamanya. Berpe-gang pada janji Allah pasti ada pemulihan dan kemuliaan dari Allah untuk kehidupan kita, yang tujuannya adalah Allah yang dimuliakan. Tuhan kiranya memberi kita hikmat untuk berdoa seperti Nehemia. Amin.
Doa: Terima kasih ya Tuhan karena segala janji-Mu yang ya dan amin, janji-janji-Mu yang nyata lewat Firman-Mu. Kami mau hidup dalam janji-janji-Mu, berpegang pada janji-janji-Mu yang memberikan kami kepastian hidup. Amin.