Tuhan tidak Boleh Diremehkan
Gejalah penistaan terhadap Tuhan sedang berlangsung sampai hari ini tehadap orang Kristen yang mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ajaran Kristen ini sangat sulit diterima oleh mereka yang tidak percaya Kristus. Dan bagi orang Kristen sering merasa sejahtera, terjamin masa depannya jika memiliki materi dan kelimpahan ekonomi, padahal tidak demikian.
Bacaan hari ini menjelaskan sebuah harga dari kesalahan dosa pemimpin yang dijatuhkan kepada pelakunya seperti Daud dan rakyatpun yang tinggal dalam benteng kota Yerusalem menanggungnya. Pemimpin yang melakukan dosa, akibatnya seluruh masyarakat menerima hukuman sakit menular yang mematikan dan semua tembok pagar perlindungan dan rumah-rumah penduduknya di porak-porandakan oleh malaikat pemusnah. Daya rusak dosa itu sangat besar, berat, meluas dan mengerikan! Karena daya rusaknya maka Tuhan memperingatkan Daud tidak boleh melakukan perbuatan dosa karena resikonya sangat besar yaitu hukuman yang menimpa rakyatnya. Tuhan menunjukan kuasa-Nya yang sangat luar biasa. Kemahakuasaan Tuhan tidak boleh diremehkan oleh pejabat negara sekelas Daud yang mengandalkan materi dan finansial sebagai ‘kemahakuasaan’ negara dan pejabat.
Sebagai keluarga Kristen harus ingat bahwa kemahakuasaan Allah tidak boleh dibabat oleh mental culas orang-orang yang takut kehilangan ‘power’ atau kuasa dan kedudukan serta jabatannya. Cara berpikir seperti ini tidak hanya sesat dalam pandangan agama melainkan penistaan terhadap kekuasaan Tuhan dan hukuman-Nya, tidak main-main, luar biasa mengerikan. Tuhan menghendaki agar iman meluruskan pikiran kita dan tidak mengabaikan Tuhan sebagai sumber kesejahteraan dan keamanan hidup kita. Jikalau Tuhan di-materi-kan dan di-uang-kan maka dengan sengaja kita menempatkan Tuhan yang kekal menjadi tuhan yang sementara. Kita akan menjalani hukuman tetapi jika kita menyadari kekeliruan kita selama ini, dengarlah Dia yang memerintahkan kepada malaikat pemusnah: “Cukup! Turunkan sekarang tanganmu itu!” Dia tidak akan melanjutkan hukuman itu menimpa kita karena Dia sangat mengasihi dan menyayangi kita yang telah menyesal dan mau memperbaiki kekhilafan, kesalahan serta kekeliruan beragama selama ini. Amin.
Doa: Ya Bapa, Ajarilah kami untuk tidak sengaja menistakan kemahakuasaan-Mu. Biarlah pikiran kami tidak terarah kepada materi dan uang melainkan hanya terarah kepada Tuhan saja. Jauhkanlah kami dari hukuman karena perbuatan dosa kami tapi kasihanilah kami menurut rahmat yang kekal. Amin.