Hormatilah Orang Tuamu
Keluaran 20:12
Salah satu kekuatan persekutuan jemaat terletak pada keutuhan keluarga. Kesatuan keluarga adalah dasar tata tertib sosial dan damai sejahtera. Dalam ibadah pernikahan sering dinyanyikan Kidung Jemaat 451: “bila Yesus berada di tengah keluarga, bahagialah kita, bahagialah kita. Keluarga yang harmonis, rukun dan damai, sudah tentu adalah keluarga mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan (Maz.128). Salah satu hukum Tuhan memberi peng-ajaran bahwa betapa pentingnya membangun keluarga yang utuh, antara lain terkait: “hormati ayah dan ibu, supaya lanjut umurmu …”. Mengormati berarti menghargai, mengakui peran mereka dalam hidupmu. Tidak pernah ada ayah dan ibu yang berstatus mantan mama atau mantan papa. Mereka adalah ayah dan ibu seumur hidup. Kalau pun ayah dan ibu tiri, mereka pun tetap patut memperoleh penghormatan dari anak-anak, tentu dengan harapan, relasi akrab dengan cinta yang tulus haruslah menjadi tali pengikat yang mempersatukan dan membahagiakan.
Memang nas ini hanya tertuju pada anjuran agar anak menghormati orang. Namun perlu ditekankan pula, mem-bangun kehidupan keluarga yang harmonis, otoritas orang tua kepada anak-anak tidak dengan sendirinya memaksakan kehendak mereka kepada anak-anak. Benar bahwa mereka keturunan kita, tetapi anak-anak adalah pribadi unik yang patut dihargai dan tidak bakal sama dengan orangtuanya, baik kepribadian maupun impiannya. Tugas orangtua adalah mendidik, mengajarkan, meneladankan, mengasihi, sekaligus menghargai mereka sebagai pribadi unik yang mendatangkan sukacita dan kegembiraan bagi orangtua dan keluarganya (Ams.10:1; 15:20). Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, Ajarilah anak-anak kami untuk menghormati orang tua kami. Tolonglah kami untuk menjadi keluarga yang utuh, di mana kasih mesra senantiasa kami wujudkan di setiap saat baik dikala susah maupun senang. Kiranya berkat-Mu selalu dicurahkan atas keluarga kami, perlindungan-Mu selalu kami alami siang dan malam. Amin.