2 Korintus 10:6
dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.
Hukum Kedurhakaan Dengan Kasih Kristus
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Kasih dan kelembutan seringkali menjadi kata kunci dalam menggambarkan ajaran Yesus Kristus. Namun, apakah kasih selalu berarti permisif dan menghindari konfrontasi? Firman hari ini mengajak kita untuk merenungkan sisi lain dari kasih Yesus Kristus, yaitu ketegasan-Nya dalam menegakkan kebenaran dan mendorong umat-Nya kepada ketaatan yang sejati. Seperti saat Yesus Kristus menegur orang Farisi dan ahli Taurat yang munafik, Ia membalikkan meja-meja penukar uang di Bait Allah dan Ia dengan tegas menyatakan kebenaran meskipun itu tidak populer.
Paulus menyatakan, “…dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.” Ayat ini menunjukkan bahwa ketegasan memiliki tempatnya dalam rangka membangun ketaatan (Yun: hupokoe, Ing: obedience, ketaatan) kepada Yesus Kristus. Ketaatan ini dibedakan dengan ketidaktaatan (Yun: parakoen). Ketidaktaatan pada akhirnya akan mendatangkan hukuman.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Di era digital ini, gereja dihadapkan pada berbagai tantangan yang menuntut ketegasan untuk taat dan setia pada Yesus Kristus. Informasi hoaks, ujaran kebencian dan berbagai bentuk ketidakbenaran menyebar dengan cepat melalui media sosial dan platform digital lainnya. Gereja tidak boleh tinggal diam, tetapi harus berani menyuarakan kebenaran. Namun, ketegasan yang Kristiani selalu didasarkan pada kasih Yesus Kristus. Tujuannya bukan untuk menghukum atau menyakiti, melainkan untuk mendisiplinkan, memulihkan dan membawa orang kembali kepada jalan yang benar. Seperti seorang gembala yang tegas mengarahkan dombanya yang tersesat, gereja juga dipanggil dengan kasih dan bijaksana untuk menolong anggotanya untuk tetap taat. Ketegasan juga diperlukan dalam menjaga kemurnian ajaran dan menegakkan disiplin gereja. Gereja harus berani menghadapi ajaran-ajaran sesat dan perilaku yang merusak kesaksian Injil Yesus Kristus. Akan tetapi ketegasan dan keberanian harus dilakukan dengan penuh hikmat dan kasih, mengutamakan pemulihan dan pertumbuhan rohani.
Sebagai keluarga Kristen, marilah kita selalu taat pada Yesus Kristus dan menjadi pribadi Kristen serta gereja yang berani menyuarakan kebenaran dan menegakkan disiplin dengan didasari oleh kasih serta kerinduan agar semua orang mengasihi dan taat kepada Yesus Kristus.
Doa: Bapa Surgawi, tolonglah agar kami senantiasa taat kepada-Mu. Mampukan kami juga untuk menegakkan disiplin dengan kasih dan bijaksana, sehingga gereja-Mu tetap menjadi terang Yesus Kristus di era digital ini. Amin.