Jangan Kuatir Terhadap Apapun Juga
Filipi 4:6-7
Kehidupan jemaat mula-mula setiap hari seperti menghadapi teror dan aniaya khususnya dari pemerintah dan pihak-pihak lain yang tidak suka dengan pertumbuhan kekristenan pada waktu itu. Oleh sebab itu umat percaya yang berada di Filipi dikuatkan supaya tidak hidup dalam kekhawatiran. Paulus menasihati mereka: “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga”, sebaliknya berdoa dan berseru sambil bersyukur kepada Tuhan. Alkitab memberikan banyak gambaran dari pengalaman orang Israel. Begitu juga melalui pribadi para nabi dan rasul-rasul. Bahkan Yesus sendiri ketika berada dalam “ketakutan” berseru kepada Bapa di Sorga (peristiwa taman Getsemani, Mark.14).
Keluarga Kristen yang diberkati Tuhan. Mengapa banyak orang percaya jatuh dalam pencobaan? Karena kekhawatiran. Akan tetapi kekhawatiran yang berlebihan merupakan manifestasi dari ketidakpercayaan kepada Tuhan. Ketika Murid-murid Yesus kuatir waktu badai menghantam perahu mereka di tengah danau Tiberias, Yesus mencela iman mereka dan menghardir ombak dan gelombang tersebut. Demikian halnya dengan dampak pandemi covid-19 yang kita alami saat ini. Bukan berarti Tuhan tidak berkuasa mengusir wabah virus Corona ini, akan tetapi Tuhan punya rencana-Nya tersendiri. Sebagaimana Dia memproses umat Israel dengan berbagai “pengajaran” baik selama 400 tahun menjadi budak di Mesir. 40 Tahun di padang gurun. 70 tahun dalam pembuangan di Babel. Akan tetapi ketika waktunya cukup maka kemudian Dia mengubahkan kehidupan umat-Nya sesuai dengan maksud dan tujuan-Nya. Oleh sebab itu janganlah kita kuatir. Serahkan segala kuatir kita kepada-Nya. Sambil tetap berdoa meminta campur tangan Dia dalam seluruh bagian kehidupan kita. Amin.
Doa: Ya Tuhan, seringkali kami kuatir menghadapi hidup ini. Ajarlah kami untuk senantiasa tahu bersyukur setiap hari dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Dan biarlah damai sejahtera-Mu selalu melingkupi keluarga kami. Amin.