Belajar untuk Mengasihi dan Mengampuni
Kisah Para Rasul 9:10-14
Banyak diantara kita gagal untuk mengampuni dan melupakan kesalahan-kesalahan di masa lalu baik kesalahan kita maupun kesalahan orang lain. Kita diajarkan untuk saling mengampuni satu dengan yang lain.
Cerita tentang Ananias yang dalam bahasa Ibrani disebut Hananiah yang berarti Tuhan itu rahmani mau dipakai Tuhan untuk mempersiapkan Saulus menjadi Hamba Tuhan. Sesuai dengan petunjuk Tuhan, Ananias akan berjumpa dengan Saulus di jalan lurus yaitu jalan lurus yang panjang dari Timur ke Barat. Tetapi jalan lain banyak yang sempit dan berkelok-kelok. Awalnya ada keragu-raguan Ananias tentang Saulus karena dari cerita orang ia telah mendengar banyaknya kejahatan yang dilakukan oleh Saulus terhadap orang-orang kudus di Yerusalem dan bagaimana ia datang ke Damsyik dengan kuasa Imam Besar untuk menangkap semua orang yang memanggil nama Tuhan. Bagi Ananias, Saulus itu orang jahat yang sangat tidak mungkin berubah tapi kata-kata Yesus menguatkan dan mengubah dia. Ia percaya kepada Tuhan yang memberi perintah dan Tuhan Yesus tidak pernah salah dalam memutuskan dan merancangkan segala sesuatu untuk menyadarkan mereka yang sudah salah jalan.
Sebagai keluarga Kristen, kita Tuhan mau mengajarkan kita untuk tidak menghakimi sesama karena penghakiman adalah milik Tuhan. Tuhan itu kasih, penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya sehingga sekalipun Saulus telah berbuat banyak kejahatan tapi Tuhan masih mengampuni dan memberikan kesempatan baginya untuk bertobat. Sedangkan Tuhan saja mau mengampuni dosa Saulus mengapa kita tidak mau mengampuni sesama yang telah berbuat salah. Tuhan mengajarkan kita untuk saling mengasihi dan mengampuni. Amin.
Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami untuk tidak menghakimi satu dengan yang lain. Ajarlah kami untuk tahu mengampuni serta mengasihi sesama manusia. Amin.