Pembagian Tugas sebagai Karunia Allah
Ulangan 1:15
Seorang pemimpin tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, bila gaya kepemimpinannya terpusat pada satu tangan yang memonopoli kekuasaan. Gaya seperti ini mengabaikan karunia-karunia roh yang ada di kalangan umat, padahal semua karunia diberikan Allah untuk kepentingan bersama (I Kor.12). Kepemimpinan yang efektif adalah melibatkan orang lain yang memiliki kemampuan, dengan tidak mempersoalkan banyaknya umat yang dipimpin. Sebab daya guna dan hasil guna pelayanan dan pekerjaan itulah yang diutamakan, sebagaimana yang dilakukan Musa dengan meminta saran dari umat Israel, lalu mengambil dan mengangkat dari kepala-kepala suku Israel menjadi kepala pasukan seribu, kepala pasukan seratus, kepala pasukan lima puluh, kepala pasukan sepuluh dan pengatur pasukan.
Manajemen organisasi yang dilandasi oleh Firman Tuhan dilakukan Musa dalam mengembangkan kepemim-pinannya dikalangan umat Israel, semua dilakukannya untuk menjawab kebutuhan umat dengan memberikan pelayanan yang menyentuh dan menjangkau, karena Musa memahami dan menghayati bahwa pekerjaan memimpin dan melayani umat adalah karunia Allah yang menjadi tanggungjawab untuk dijalani secara bersama.
Belajar dari Musa maka sebagai keluarga Kristen diajak untuk jangan enggan berbagi tugas dengan orang lain, dan jangan beranggapan orang lain tidak memiliki kemampuan atau melihat orang lain sebagai saingan yang perlu dising-kirkan. Janganlah suka mengecilkan orang lain, karena belum tentu ia tidak memiliki kemampuan. Sebab kita masing-masing telah diberikan karunia untuk menjalankan tugas dan tang-gungjawab sebagaimana yang ditetapkan Allah kepada kita. Amin.
Doa: Ya Bapa yang Mahabaik, bimbinglah kami untuk selalu memahami dan melakukan tugas yang Engkau percayakan kepada kami dan ajarlah kami untuk dapat berbagi tanggungjawab sebagai wujud pembagian kasih karunia. Amin.