Pengharapan yang Digenapi
Kisah Para Rasul 2:25-31
Tuhan Allah yang kita imani adalah Allah yang tidak pernah lalai dan selalu setia menepati janji-janji-Nya. Oleh karena itulah orang percaya selalu membangun iman dalam pengharapan kepada Tuhan. Pengharapan dalam bahasa Yunani ialah elpis yang artinya menantikan apa yang baik, sedangkan dalam bahasa Ibrani miqveh yang artinya sangat menantikan dan mengumpulkan. Pengharapan itu bagaikan sauh atau jangkar yang membuat kita terkait kepada sesuatu yang kuat, stabil dan kokoh dan itulah janji-janji dari Tuhan yang selalu kita nantikan.
Demikianlah suatu pengalaman hidup yang diangkat oleh Petrus tentang apa yang dialami oleh Daud. Peng-harapan imannya adalah Tuhan sanggup membebaskan orang-orang percaya dari maut. Yesus Kristus sebagai ketu-runan Daud menjadi jawaban dari pengharapannya bahwa janji Tuhan tergenapi dan membawanya untuk memberikan kesaksian tentang apa yang dilakukan Tuhan baginya. Daud yang senantiasa memandang kepada Tuhan dan berharap kepada Tuhan menerima kesukacitaan iman saat janji-janji Tuhan dinyatakan.
Sebagai keluarga Kristen, kitapun tentu selalu meng-harapkan agar janji-janji Tuhan terwujud di dalam kehidupan kita. Kita diajak untuk selalu membangun pengharapan iman kepada Sang sumber pengharapan itu, seperti lirik lagu: “Pengharapanku hanya Yesus saja yang mati atas Golgota. Dan dalam menantikan pengharapan iman, kitapun diajak untuk menunggu dengan sabar, menanti dengan percaya, semua jawaban atas janji-janji Tuhan tersebut. Kitapun tentu diingatkan untuk tidak lupa diri, ketika Tuhan memberikan jawaban atas janji-janji-Nya di dalam kehidupan kita maka janganlah lupa kita mengungkapkan rasa syukur dalam bentuk memberi persembahan. Amin.
Doa: Ya Tuhan, kepada-Mulah kami berharap dan beriman. Nyatakanlah janji-janji setia-Mu di dalam kehidupan kami, supaya hati kami terus ada dalam ucapan syukur dan kami terus memberitakan kemuliaan nama-Mu bagi dunia ini. Amin