Sapaan yang Holistik
Roma 16:10-11
Salam sejahtera keluargaku yang Tuhan Yesus kasihi dan mengasihi-Nya.
Paulus memuji Apeles, salah seorang dari 70 muridnya, yang bekerja sebagai pelayan diistana kaisar Roma, yang disebut tahan uji, kuat dalam menghadapi berbagai tantangan dan tetap hidup dalam iman percaya kepada Kristus yang hidup.
Selanjutnya Paulus menyapa Aristobulus serta segenap orang percaya yang ditampung untuk tinggal di rumahnya. Rumah itu juga pernah menjadi tempat tinggal Paulus ketika berada di Roma, dalam perjalanan misimya. Ia membangun komunikasi pelayanan dengan para sahabat Injil, melalui sapaan kasih.
Selain mengasa kehidupan spiritualnya yang patut dipuji, Paulus juga dapat diteladani dari sikapnya dalam memelihara rasa nasionalisme yang kuat. Ini nampak dalam penghargaannya terhadap Herodian, teman sebangsanya yang menerima penghargaan berupa salam hangat .
Kasih dan perhatian yang utuh dari Rasul Paulus didasarkan pada kasih Tuhan Yesus yang tidak membeda-bedakan, tetapi peduli terhadap semua orang. Keteladanan yang Yesus beri membuat Paulus sangat peduli terhadap teman-teman dan segenap orang percaya dan karena itu ia tidak segan-segan menyapa mereka dari berbagai latar belakang, mulai dari orang terpandang sampai kepada orang sederhana; dari yang besar sampai yang kecil. Hal ini juga nampak saat ia menyapa Narkisus, seorang Kristen di Roma dan segenap orang percaya yang menjadi anggota rumah tangga di rumah Narkisus.
Keluargaku yang terkasih, karena pengenalan kita akan Tuhan Yesus yang diteladani oleh Rasul Paulus, mari kita melestarikan sikap yang mau menyapa setiap orang percaya (besar-kecil, kaya-miskin, berpendidikan-sederhana dan lain-lain) tanpa memandang status sosial mereka atau membeda-bedakan orang yang kita sapa.
Dari Paulus juga kita belajar bahwa memberi salam secara holistik, tanpa membeda-bedakan setiap orang adalah hal yang penting dalam memelihara kekuatan persekutuan, kesaksian dan diakonia. Maka nama Tuhan Yesus dipuji dan dimuliakan. Amin.
Doa: Ya Tuhan, Firman-Mu mengajar kami untuk bersikap hormat satu terhadap yang lain, saling memberi salam dan mengingat sesama saudara dalam persekutuan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Amin.