Beranilah untuk Introspeksi Diri
Nehemia 1:7
Dalam puasa dan doa yang diarahkan Nehemia kepada Allah, ia tidak ragu-ragu dan tidak malu-malu saat mengakui segala dosanya, dosa yang dilakukan oleh keluarganya, dan bahkan dosa bangsanya di hadapan Allah, bahwa dosa-sosa mereka sebagai penyebab utama kehancuran Yerusalem. Ia sadar betul bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa, ia hanyalah orang berdosa yang berdoa dan mengharapkan belas kasihan Tuhan.
Di zaman sekarang ini tak jarang kita menemui orang yang suka berdoa kepada Tuhan tetapi isi doanya adalah tentang permintaan-permintaan keinginan hati dan keinginan daging semata. Orang-orang yang berdoa tanpa menyadari siapa dirinya di hadapan Allah tidak mau merendahkan diri di hadapan Allah dan tidak ada kesadaran untuk mengintro-speksi diri sendiri. Ini adalah orang-orang yang permo-honannya kepada Tuhan tidak tulus, berpura-pura maka secara otomatis menutup pertolongan dan berkat Tuhan. Kita harus mengingat bahwa kita adalah orang-orang berdosa yang hanya karena Kasih karunia Allah beroleh kelayakan untuk meminta sesuatu di hadapan-Nya, maka sangat penting bagi kita untuk terus menerus mengintrospeksi diri dan bertobat.
Sebagai keluarga Kristen kitapun terpanggil untuk menginstrospeksi diri dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita telah bertindak salah, maka beranilah untuk memperbaiki perilaku atau pola pikir kita dan meminta maaf. Jangan memelihara ego kita yang ujung-ujungnya hanya akan membawa kita pada kehancuran. Berani mengintrospeksi diri sendiri dan mau mengaku dosa dan bertobat niscaya kita diampuni dan diberkati Tuhan serta akan dibuat berhasil apa yang kita kerjakan. Amin.
Doa: Ya Tuhan terima kasih atas segala anugerah-Mu, inilah kami umat-Mu yang berdosa, ampunilah kami. Kami sadar siapa kami ini orang yang tidak layak dihadapan-Mu. Kasihanilah kami, kami mau bertobat dan terus introspeksi diri agar berkenan di hadapan-Mu. Amin.