Lukas 8:4–5a ,
(4) Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan:
(5) ”Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya.
Perumpamaan Tentang Seorang Penabur
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Perumpamaan artinya meletakkan sesuatu secara berdampingan dengan sesuatu yang lain untuk lebih memahaminya, atau menempatkan suatu hal secara berdampingan sehingga perbandingan dapat dilakukan. Perumpamaan lebih dari suatu lukisan yang hanya dapat di pandang sekilas; menempatkan kebenaran rohani di samping kebenaran hidup sehari-hari. Jadi, perumpamaan membuat kebenaran menjadi nyata (realistis).
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Yesus Kristus sering memberi pengajaran menggunakan metode perumpamaan. Para nabi kadang-kadang berbicara dalam perumpamaan untuk menggambarkan realitas rohani tertentu. Firman Tuhan mencatat bahwa ke mana pun Yesus Kristus berada, maka di sana pula terdapat orang banyak yang berbondong-bondong datang kepada-Nya. Mereka berduyun-duyun datang dari kota ke kota dan menggabungkan diri dengan Yesus Kristus. Ia mengajar dan menyampaikan Firman-Nya melalui perumpamaan tentang seorang penabur benih. Kata-Nya “Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya…”. Penabur benih menggenggam gandum dengan tangan lalu menaburkan benih gandum itu di ladang dengan berbagai-bagai bentuk dan jenis lapisan tanah. Bagi petani, menabur benih sangat penting bagi kelangsungan hidup karena menjanjikan harapan bahwa kelak akan ada hasil panen yang menggembirakan.
Penabur benih menunjuk pada Yesus Kristus dan semua orang percaya atau gereja yang menyampaikan Firman Allah kepada semua orang. Yesus Kristus menyampaikan pengajaran kepada orang banyak dalam bentuk terselubung, jika mereka tidak berusaha memahaminya, mereka tidak akan belajar dan tidak akan mengerti arti dari setiap kata dalam pengajaran-Nya. Perumpamaan ini memaparkan sikap dan kondisi hati manusia terhadap firman Allah yang ditaburkan.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Pengajaran gereja tentang firman Allah disampaikan melalui beberapa metode, antara lain: khotbah (perumpamaan atau kiasan, ilustrasi, cerita, nasihat) dan penggembalaan serta pengajaran. Orang percaya diberikan tugas untuk menjalankan amanat Yesus Kristus untuk pergi untuk memberitakan Firman Allah kepada semua orang (bdk. Mat.28:19-20). Tentu hal ini harus dimulai dari keluarga, kepada suami, isteri, anak dan cucu sehingga berdampak bagi banyak orang. Kita harus sadar bahwa di era digital saat ini, Pendidikan Agama Kristen dalam keluarga sudah terjadi degradasi (penurunan) karena kesibukan kerja sehingga orangtua tidak ada waktu lagi mengajar dan bercerita tentang Firman Allah. Oleh karena itu, keluarga Kristen diajak untuk terus melakukan pengajaran Firman Allah dalam kehidupan dengan berbagai metode yang dapat dimengerti oleh anak dan cucu. Sebagaimana Yesus Kristus mengajar dengan cara yang dimengerti oleh pendengarnya. Amin.
Doa: Ya Tuhan Allah, mampukan kami untuk mengajar tentang kehendak-Mu melalui kata dan tindakan nyata yang terus menerus kami lakukan dalam kehidupan setiap hari. Dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin.





































