Yeremia 29:1-2
(1 ) Beginilah bunyi surat yang dikirim oleh nabi Yeremia dari Yerusalem kepada tua-tua di antara orang buangan, kepada imam-imam, kepada nabi-nabi dan kepada seluruh rakyat yang telah diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebukadnezar dari Yerusalem ke Babel.
(2) Itu terjadi sesudah raja Yekhonya beserta ibu suri, pegawai-pegawai istana, pemuka-pemuka Yehuda dan Yerusalem, tukang dan pandai besi telah keluar dari Yerusalem.
Surat Dari Nabi
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Surat merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan pesan, amanat dan perintah, juga sebagai media. Surat adalah sarana informasi tertulis yang dilakukan oleh suatu pihak dalam menyampaikan suatu informasi atau berita penting dan juga untuk memberi nasehat kepada pihak lain. Walaupun saat ini komunikasi dengan menggunakan surat sudah mulai bergeser dan digantikan dengan media sosial seperti facebook, instragam, WA dan telepon. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam membangun relasi kehidupan dalam keluarga, jemaat dan masyarakat. Dunia moderen menggunakan teknologi komunikasi: surat elektronik karena cepat dan murah dengan berbagai resikonya.
Firman Tuhan saat ini, menceritakan tentang Yeremia yang mengirim surat kepada orang-orang buangan di Babel atas nama Allah Israel. Dimana raja Yekhonya telah menyerahkan diri sebagai tawanan, bersama ibu suri dan pegawai-pegawai istana serta pemuka Yehuda dan Yerusalam. Bahkan para orang-orang pandai yakni tukang dan pandai besi di tawan agar bangsa Israel tidak memiliki tangan-tangan terampil untuk membuat perlengkapan senjata dalam melindungi kota. Surat yang dikirim oleh nabi Yeremia dari Yerusalem ditujukan kepada tua-tua di antara orang buangan, kepada imam-imam, nabi-nabi dan kepada seluruh rakyat yang telah diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebukadnezar dari Yerusalem ke Babel. Situasi mereka dalam pembuangan sangat menderita, maka tujuan suratnya untuk menghibur umat dan memotivasi mereka agar tetap kuat, memiliki pengharapan, jangan goyah dan putus asa.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan!
Firman hari ini mengingatkan orang percaya, agar dalam menjalani hidup yang tak pernah sepi dari berbagai tantangan, godaan, persoalan dan permasalahan, kita harus saling menopang, mendukung kerja sama dan saling mendoakan satu dengan yang lain. Tujuannya agar kita tetap kuat dan kokoh dalam menghadapi situasi sulit dan mampu mencari jalan keluar atau solusi. Kadangkala karena situasi sulit kita mengasingkan diri (tidak mau lagi bersekutu), masa bodoh, menjadi cemburu dan irihati dengan sesama. Padahal persekutuan sangat menolong kita untuk saling berbagi, menghibur serta memberi kekuatan dan solusi agar kita tetap kuat dalam menjalani kehidupan yang berdinamika. Persekutuan menjadi kekuatan orang percaya agar terus bersama menghadapi berbagai bentuk kehidupan sehingga tidak menyerah dan putus asa. Dalam persekutuan ada komunikasi yang menjadi salah satu faktor penting dalam menata kehidupan keluarga yang tak pernah sepi dari konflik. Seperti Yeremia menggunakan surat sebagai alat komunikasi untuk menyatakan rasa kepedulian dan senasib dengan saudara-saudaranya yang dalam penderitaan di pembuangan. Dalam kepeduliannya ia memotivasi mereka untuk terus bangkit karena ada Allah yang menolong dan bertindak. Kitapun harus demikian, membangun komunikasi dalam keluarga supaya kita tetap kuat dalam menjalani hidup ini. Amin.
Doa: Ya Allah, mampukanlah kami untuk terus membangun komunkasi dengan Engkau lewat beribadah, baca firman dan berdoa agar kami tetap kuat dalam menghadapi kehidupan yang berdinamika. Amin.